
Purworejo –
Untuk melestarikan sumber air sekaligus mengembangkan ekowisata, lahan seluas 4,5 hektar di Borobudur Highland ditanami berbagai jenis pohon.
Acara penanaman pohon tersebut dilaksanakan di De Loano Glamping, Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Total ada 400 pohon yang ditanam di sana. Jenis pohon yang ditanam adalah Ringin, Gayam, dan Pucung.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama BPOB Agustin Paranginangin, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPOB, Bisma Jatmika, perwakilan dari PT Terra Nova, Istianto dan Tri Wahyu, para Kades di wilayah Zona Otorita Borobudur, serta sejumlah tamu undangan.
Dengan penanaman pohon tersebut, diharapkan ekowisata akan berkembang guna menarik wisatawan mancanegara. Borobudur Highland memang akan dikembangkan menjadi ekowisata, dimana alam dijadikan sebagai tujuan utama dalam rekreasi.
“Pasti, ekowisata itu kan tematik, sekarang semua ke sana. Itu jadi daya tarik yang luar biasa bagi wisman, mereka mencari udara segar juga tidak mau banyak bangunan. Kita juga senapas, ecotourism yang akan kita kembangkan,” kata Direktur Utama BPOB, Agustin Paranginangin, Rabu (29/5/2024).
Penanaman Pohon di Borobudur Highland Foto: (dok. BPOB)
|
Borobudur Highland sendiri terletak di Perbukitan Menoreh yang masuk kawasan Cagar Biosfer yang telah ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 2021. Pihak BPOB pun berharap, program ini bisa terus berjalan dan memberi manfaat positif ke depannya.
“Jadi memang sejak 2021 UNESCO telah memberikan Cagar Biosfer untuk Menoreh, Merbabu dan Merapi. Harapannya bisa tumbuh, terjaga, memberi manfaat, dan tidak berhenti di 4,5 hektar saja,” ucap Agustin.
Sementara itu, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPOB, Bisma Jatmika menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengurai permasalahan dalam pemulihan area tangkapan air, sehingga bisa menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup.
Selain itu, program ini menjadi salah satu tindak lanjut dari perjanjian kerja sama tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan pada Zona Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur.
“Harapannya kegiatan ini dapat mengimplementasikan terkait tanggung jawab sosial dan Lingkungan pada Zona Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur dengan masyarakat 7 desa sekitar meliputi Desa Pagerharjo, Sedayu, Benowo, Ngargosari, Gerbosari, Ngargoretno, dan Pandanrejo,” pungkasnya.
Simak Video “7 Desa Dapat Pelatihan untuk Memperkuat Daya Tarik Wisata“
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)