Jakarta –
Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan Alfamart dan Indomaret, jaringan retail minimarket yang gerainya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Alfamart dan Indomaret memiliki konsep bisnis yang serupa. Biasanya, jarak lokasi antar kedua minimarket tersebut sangat berdekatan satu sama lain.
Dilansir dari laman resminya, sampai akhir tahun 2022 Alfamart telah memiliki sebanyak 20.798 gerai retail dan gerai stock point yang tersebar di seluruh Indonesia serta 1.400 gerai di Filipina. Sementara itu, Indomaret memiliki sebanyak 22.414 gerai yang tercatat per Februari 2024.
Dari ribuan gerai yang dimiliki oleh masing-masing minimarket tersebut, tentunya akan menyumbang pemasukan yang luar biasa untuk pemiliknya.
Pemilik dari Alfamart dan Indomaret adalah taipan asal Indonesia. Keduanya bahkan masuk ke dalam deretan orang terkaya di Indonesia.
Lantas siapa yang lebih kaya, bos Alfamart atau Indomaret?
Alfamart dimulai pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto. Ia mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi. Kemudian, pada tahun 1999 mulai berkembang ke sektor minimarket.
Nama Djoko Susanto sendiri tercatat di dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Dalam catatan Forbes, harta kekayaannya mencapai US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 66 triliun (kurs Rp 16.098) dan menempati posisi ke-12 dari deretan 50 orang terkaya di Indonesia.
Sementara itu, Indomaret pertama kali berdiri pada 1988. Pemiliknya adalah Anthony Salim. Namanya dikenal pula sebagai sosok dibalik suksesnya bisnis mie instan Indofood, salah satu produsen mie instan yang mendunia.
Selain mengelola jaringan retail Indomaret, Salim Group juga mengembangkan supermarket yang kini dikenal sebagai Superindo. Menurut data dari Forbes, kekayaan Anthony Salim dan keluarga mencapai US$ 10,3 miliar atau sekitar Rp 165 triliun dan menempati peringkat ke-5 sebagai orang terkaya di Indonesia.
(fdl/fdl)