![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2024/11/04/ketua-komisi-v-dpr-ri-lasarus-dalam-raker-komisi-v-dpr-ri-bersama-menteri-pkp_169.png?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, berharap efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah betul-betul dipertimbangkan secara bijaksana. Pemotongan setiap pagu anggaran diharap tak berdampak kepada program yang menyentuh rakyat secara langsung.
“Tentu saya berharap pemotongan ini betul-betul dipertimbangkan secara arif dan bijaksana, dengan memperhitungkan secara matang dampaknya terhadap kondisi masyarakat di bawah,” kata Lasarus kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).
Lasarus mengingatkan jika efisiensi yang memiliki tujuan baik namun dilakukan dengan gegabah akan memiliki efek domino terhadap rakyat. Ia tak ingin efisiensi ini justru berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Kemudian, terhadap kesejahteraan, pengangguran, terhadap pertumbuhan ekonomi dan seterusnya, pemerintah kan menargetkan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi,” ucapnya.
Legislator PDIP ini menekankan APBN bukan hanya bicara untung dan rugi. APBN, katanya, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar ekonomi masyarakat bergerak.
“Berarti ada sekian banyak orang tidak kerja, orang yang tidak kerja pasti menciptakan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi melambat, produktivitas jadi rendah, jadi efek ke mana-mana,” ujarnya.
Lasarus menyebut Komisi V DPR RI dalam posisi mengikuti instruksi presiden (inpres) terkait efisiensi anggaran yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut DPR dalam posisi hanya menyetujui.
“Kemudian inpres itu ada turunannya surat edaran Menteri Keuangan, dikirim lah ke sini, posisi kami di sini hanya menyetujui, termasuk IKN,” kata Lasarus.
“Kita percayakan kepada pemerintah karena masih terlalu dini juga buat saya, kami semua yang ada di sini untuk mengatakan ini arahnya ke mana, karena efisiensi dengan anggaran kurang lebih Rp 300 triliun masih ada di posisi pemerintah, karena tidak mungkin itu disimpan tidak dipakai. Hanya mungkin pemerintah saat ini sedang mencari posisi mana yang perlu diefisiensi mana yang tidak perlu diefisiensi,” tambahnya.
Lasarus menyorot dipotongnya dana untuk sejumlah program yang bersifat wajib di Komisi V DPR RI, seperti preservasi. Preservasi dikatakan merupakan program untuk merawat kondisi jalan di seluruh Indonesia.
“Dana preservasi adalah dana yang digunakan untuk kita merawat kondisi jalan supaya kondisi jalan yang bagus ini bertahan. Kalau ini tidak kita anggarkan kondisi jalan akan menurun,” kata dia.
“Kita mau lebaran nih masa jalan pada hancur di seluruh Indonesia, karena preservasi ini untuk seluruh Indonesia, misal kemarin preservasi masih nol. Ini pasti semua akan diperbaiki,” sambungnya.
Ia mengatakan pemerintah yang memutuskan melakukan rekonstruksi anggaran APBN Tahun 2025. Dia menyebut telah menggelar rapat internal untuk menindaklanjuti arahan pimpinan DPR untuk menghentikan rapat kerja bersama para menteri sampai rekonstruksi anggaran itu rampung.
“Tidak akan memakan waktu lama, tentu saya juga sebagai anggota DPR, Wakil Rakyat tidak boleh lama karena kalau semakin lama ini kan semua pada diam ini, contoh hari ini ada 2,5 juta pekerja konstruksi yang belum bisa bekerja, semua masih nunggu. Bisnis batu enggak gerak, bisnis pasir enggak gerak, bisnis semen enggak gerak. Semua masih pada posisi diam,” kata Lasarus.
Lasarus berharap pemerintah kembali mempertimbangkan aspirasi dari anggota Komisi V DPR RI. Menurutnya, pemerintah masih punya cukup waktu untuk merombak sektor-sektor yang anggarannya dipangkas.
“Kita belum terlambat, kalau bicara waktu kita masih punya cukup waktu lah, ini baru Februari, kalau minggu depan dikirim ke kami, kami percaya paling lama 2 minggu selesai dibahas. Habis itu kita bisa on going dengan kepastian bahwa sektor-sektor penting yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, contoh kalau di sini ada banyak padat karya yang mempekerjakan masyarakat langsung, programnya dirasakan langsung, itu pasti ditunggu sampai hari ini, dan program-program lain,” imbuhnya.
Tonton juga Video: Ketua Komisi XI DPR Puji Langkah Prabowo Efisiensi Anggaran
(dwr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu