Jakarta –
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan mobil listrik lebih rentan terbakar saat berada di kapal laut. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, pihaknya meminta jumlah kendaraan listrik di kapal dibatasi.
“Mengenai EV, waktu itu kesepakatannya dengan teman-teman Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) untuk membatasi jumlah kendaraan listrik menggunakan kapal dan kalau bisa EV itu ditaruh dekat ramp door kapal, karena itu salah satu solusi terbaik,” ujar Soerjanto seperti dikutip Antara.
Sebab, menurutnya, hal tersebut dikarenakan mobil listrik lebih berisiko terbakar ketika berada di atas kapal. Kalau mobil listrik tersebut terbakar di atas kapal, maka sulit untuk dipadamkan.
Namun, produsen mobil listrik Neta, bilang mobil listrik tetap aman saat berada di atas kapal laut. PT NETA Auto Indonesia (NETA), sebagai distributor kendaraan listrik, menegaskan bahwa mobil listriknya dirancang aman untuk segala jenis perjalanan, termasuk pengangkutan melalui jalur laut.
External Affairs and Product Director PT NETA Auto Indonesia Fajrul Ilhami, menyampaikan hingga saat ini tidak pernah terjadi insiden kebakaran pada mobil listrik NETA yang telah dikirim melalui jalur laut. Seluruh unit mobil listrik NETA yang diproduksi di China dan dikirim ke berbagai pasar, termasuk Indonesia, menggunakan kapal laut tanpa insiden yang mengkhawatirkan.
“Seluruh unit yang dikirim dalam kondisi Completely Built-Up (CBU) dari Tiongkok ke Indonesia dan pasar global lainnya telah membuktikan bahwa mobil listrik NETA aman didistribusikan melalui jalur laut, tentunya ini juga aman untuk dibawa bepergian keluar pulau melalui kapal ferry dan sejenisnya, sehingga pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir akan hal tersebut dan dapat bepergian dengan aman dan nyaman,” ujar Fajrul dalam keterangan tertulisnya.
Neta telah membuktikannya. After Sales Senior Manager Januar Eka Sapta menambahkan, mobil Neta telah mengikuti perjalanan Jakarta-Mandalika dalam acara PLN bertajuk EV Journey pada 2024 dan tidak terjadi apa-apa.
“Pada perjalanan ini, NETA melakukan penyeberangan laut dari Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali), dan dari Pelabuhan Padang Bai (Bali) menuju Pelabuhan Lembar (Lombok). Selama perjalanan tersebut, mobil NETA sangat aman berada di atas kapal,” katanya.
Untuk mendukung perjalanan, NETA membagikan beberapa tips penting bagi pengguna mobil listrik yang akan bepergian menggunakan kapal laut:
1. Lakukan Pemeriksaan Kendaraan Secara Menyeluruh
Sebelum memulai perjalanan, pastikan baterai mobil listrik sudah terisi penuh, mengingat biasanya tidak tersedia fasilitas pengisian daya di kapal laut. Pastikan juga kendaraan dalam kondisi optimal dengan memeriksa mesin, tekanan ban, dan komponen penting lainnya sebelum melakukan perjalanan jauh.
2. Matikan Mesin dan Pastikan untuk Mengaktifkan Rem Parkir
Saat mobil diparkir di dalam kapal, pastikan mesin dalam keadaan mati dan rem parkir telah diaktifkan untuk mencegah pergerakan kendaraan selama pelayaran.
3. Ikuti Petunjuk dan Prosedur Kapal
Patuhi arahan, peraturan serta instruksi dari kapal terkait pengaturan parkir dan langkah-langkah keselamatan selama berada di kapal, untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan selama perjalanan.
(rgr/din)