Jakarta –
Meski usianya masih cenderung muda, namun VinFast tak mau setengah-setengah di industri otomotif global. Karuan saja, mereka yang sudah punya pabrik ‘raksasa’ di Vietnam mulai melakukan ekspansi dengan mendirikan fasilitas produksi baru di Indonesia!
VinGroup selaku payung perusahaan VinFast dinakhodai pengusaha-pengusaha jetset di Vietnam. VinFast merupakan produsen kendaraan listrik pertama asal Negeri Bintang Jingga dan menjadi proyek kawasan setempat yang paling ambisius.
Pada September 2017, VinGroup meresmikan kompleks manufaktur VinFast di kota Haiphong, Vietnam. Dalam kurun waktu 21 bulan atau kurang dari dua tahun, perusahaan tersebut tak hanya menyelesaikan fasilitas, namun juga meluncurkan tiga model mobil listrik sekaligus.
VinFast dengan cepat muncul sebagai landasan strategi Vingroup yang lebih luas untuk bertranformasi menjadi pusat kekuatan teknologi dan industri. Pendirian divisi teknologi pada 2018 menjadi momen krusial, karena perusahaan ini mulai mendiversifikasi operasionalnya dan membangun fondasi untuk ekspansi global.
Perusahaan tersebut telah menjalani transformasi strategis dengan mengorganisasikan operasionalnya ke dalam tiga pilar inti, yakni industri teknologi, perdagangan dan jasa, serta social enterprise atau perusahaan sosial. Restrukturisasi itu merupakan bentuk keseriusan VinFast untuk meningkatkan posisi Vietnam dalam global value chain.
Canggihnya Pabrik VinFast di Haiphong
Pabrik VinFast. Foto: Doc. VinFast
|
Kompleks manufaktur Haiphong milik VinGroup mengusung teknologi industri 4.0 yang berfungsi sebagai blue-print untuk pabrik-pabrik lain di masa mendatang.
Fasilitas produksi tersebut punya press shop yang menggunakan teknik die-cutting dan pressing canggih menggunakan mesin press SCHULER. Otomatisasi di bengkel, yang dimungkinkan oleh overhead crane dan intelegent die management, memastikan flow produksi yang mulus dan output yang berkualitas tinggi.
Kemudian ada body shop dengan fasilitas seluas 100 ribu meter persegi yang dioperasikan 1.200 robot ABB yang mengatur perakitan bodi kendaraan yang rumit. Dilengkapi dengan teknologi mutakhir, bengkel ini memproduksi sekitar 38 bodi mobil per jam, menjadi standar baru untuk kapasitas produksi di Asia Tenggara.
Selanjutnya ada paint shop yang bertugas melapisi lebih dari 800 mobil setiap hari di dalam ruangan seluas 25 ribu meter persegi. Teknologi canggih, termasuk penghilangan oli Ro-Dip, pelapisan bubuk dan pengecatan otomatis dari perusahaan Dürr yang berkontribusi pada hasil yang mengesankan. Pendekatan ramah lingkungan yang dicontohkan sistem Dürr EcoSmart VEC memastikan dampak lingkungan yang baik.
Lalu ada general assembly shop dengan lahan seluas 200 ribu meter persegi yang didesain Eisenmann. Fasilitas tersebut menjadi tempat di mana kendaraan dibentuk. Otomatisasi yang mutakhir, termasuk interoperable conveyor dan kendaraan self-driving, menciptakan proses perakitan yang optimal.
Terakhir, ada battery pack shop yang bertujuan untuk merakit paket baterai dengan tingkat otomatisasi hingga 75 persen. Standar kualitas yang ketat setara global dan langkah keamanan canggih memastikan produksi paket baterai berkualitas tinggi.
Ekspansi Global Termasuk Indonesia
Ground Breaking Pabrik VinFast di Subang Foto: Ridwan Arifin/detikcom
|
Selain Vietnam, VinFast telah melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun pabrik baru di belahan dunia lain, seperti Amerika Serikat, India dan Indonesia. Hal itu bertujuan untuk memperkuat rantai pasok dan daya saing perusahaan di pasar global.
Di Indonesia, VinFast belum lama ini secara resmi melakukan seremoni groundbreaking pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan hasil dari investasi awal sebesar US$ 200 juta dan akan menghasilkan hingga 50 ribu unit kendaraan setiap tahun.
Pabrik perakitan tersebut rencananya akan beroperasi secara optimal pada kuartal keempat tahun depan dan memproduksi mobil-mobil SUV setir kanan, termasuk VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7.
Selain itu, pabrik tersebut juga diharapkan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja di Indonesia dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Di luar manfaat ekonomi, pabrik VinFast di Indonesia juga diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air dalam upaya transisi menuju mobilitas hijau.
(sfn/rgr)