
Kyiv –
Ukraina memang membuat kemajuan mengesankan dalam penggunaan drone buatannya untuk melawan pasukan Rusia. Namun bagi Ukraina, drone semata belum dapat menggantikan senjata yang sangat mereka butuhkan.
“Kami memproduksi banyak drone, tapi drone bukanlah alternatif senjata apa pun,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat wawancara di kota Kharkiv.
“Kami sedang membuktikan diri dengan drone, dan saya pikir fakta bahwa kami telah meningkatkan produksi sangat membantu kami. Namun ini bukan pengganti pertahanan udara, ini bukan pengganti senjata jarak jauh, rudal, artileri jarak jauh,” tegasnya, dikutip detikINET dari Insider.
Drone segala bentuk dan ukuran jadi penentu dalam perang di Ukraina, digunakan menyerang di darat, di langit, dan di laut. Baik Moskow maupun Kyiv berusaha meningkatkan produksi drone dalam negeri. Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina, mengatakan Kyiv berencana membuat lebih sejuta drone tahun ini.
Program drone dalam negeri Ukraina dalam beberapa bulan terakhir memberi keberhasilan penting. Misalnya, sukses menghancurkan kapal perang Armada Laut Hitam Rusia. Ribuan drone menjatuhkan granat atau bahan peledak dalam serangan satu arah yang telah menghancurkan kendaraan lapis baja mahal seperti tank.
Meski begitu, program drone di Kyiv tak bisa menggantikan senjata yang benar-benar dibutuhkan. Para pejabat Ukraina berulang kali mengidentifikasi sistem pertahanan udara sebagai salah satu kebutuhan paling mendesak untuk melindungi pasukan garis depan dan warga sipil di kota-kota Ukraina dari pemboman udara Rusia.
Berbicara di markas NATO di Brussels pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak negara barat memberikan pertahanan udara baru. Dia menyebut MIM-104 Patriot buatan AS sebagai yang terbaik karena efektivitasnya menjatuhkan rudal balistik.
“Patriot sekarang harus dikerahkan di Ukraina, sehingga di kemudian hari mereka tidak harus ditempatkan setidaknya di seluruh sisi timur NATO,” kata Zelenskyy. Pertahanan udara tambahan diperlukan di sekitar Kharkiv, yang menjadi korban serangan tiada henti Rusia beberapa pekan terakhir.
Namun, bantuan AS ke Ukraina masih belum jelas karena anggota parlemen Partai Republik mempertahankan blokade terhadap bantuan militer senilai USD 60 miliar. Bagi Zelenskyy, dukungan Barat sangat penting karena dia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin takkan menghentikan serangan gencar sampai kota-kota di Ukraina hancur.
“Jika kita tidak memiliki sistem pertahanan udara dan senjata jarak jauh yang sesuai, dia akan menghancurkan negara kita. Seperti inilah perang ini nantinya, kehancuran total, kehancuran wilayah perbatasan, kota, desa, dan sebagainya. Dia akan menghancurkan segalanya,” kata pemimpin Ukraina itu.
Simak Video “Putin Sebut Kehadiran Pasukan Barat di Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)