
Jakarta –
Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta memperberat vonis pengusaha Budi Said dari 15 tahun penjara menjadi 16 tahun penjara dalam kasus korupsi terkait jual beli emas Antam. Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut menghormati putusan hakim di tingkat banding.
“Kita menghormati putusan pengadilan yang telah dijatuhkan oleh majelis hakim banding,” kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar kepada wartawan, Sabtu (22/2/2025).
Harli mengaku pihaknya masih menunggu pemberitahuan resmi putusan itu. Setelah menerima nantinya, pihaknya akan mempelajari lebih dulu sebelum menentukan sikap.
“Kami masih menunggu pemberitahuan putusan ini untuk mempelajari dan menentukan sikap selanjutnya,” tuturnya.
Vonis Budi Said Diperberat
Sebelumnya diberitakan, putusan perkara nomor 11/PID.SUS-TPK/2025/PT DKI itu dibacakan oleh majelis hakim PT Jakarta pada Kamis (2/2/2025). Putusan itu diketok oleh majelis hakim PT Jakarta yang diketuai Herri Swantoro dengan anggota Budi Susilo, Teguh Harianto, Anthon R Saragih, dan Hotma Maya Marbun.
“Mengubah amar putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 78/Pid.Sus-TPK/2024/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Desember 2024 sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan,” ujar hakim.
Hakim menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara kepada Budi Said. Selain itu, Budi Said dihukum membayar denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti dengan total Rp 1,1 triliun.
Adapun Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat sebelumnya menjatuhkan vonis lebih rendah jika dibanding tuntutan jaksa. Jaksa pada saat itu menuntut Budi dihukum 16 tahun penjara, denda Rp 1 miliar, dan uang pengganti Rp 1,1 triliun.
Simak juga Video: Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Kasus 1,1 Ton Emas
(ond/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu