Jakarta –
Aisha Hakim, putri sulung artis Irfan Hakim dan Della Sabrina, keahliannya dalam berkuda semakin juara. Setelah berhasil meraih medali emas di PON Aceh-Sumut 2024, Aisha Hakim meraih juara saat tanding di Belanda.
Pemilik nama lengkap Aisha Maydina Hakim itu beberapa waktu lalu pergi ke Belanda bersama ibundanya, Della, untuk mencari kuda di Belanda.
“Waktu ke Belanda memang ada rencana buat latihan di sana sama cari kuda sekalian sama lomba juga kalau ada. Jadi kita kemarin 3 minggu di Belanda, aku tiap hari latihan berkuda, terus kebetulan ada pertandingan juga di sana,” cerita Aisha Hakim ditemui di Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025).
Aisha kemudian mendapat tawaran untuk mengikuti kejuaraan di sana. Momen itu sangat kebetulan dan membuat perempuan kelahiran 1 Mei 2008 itu tak bisa menolak.
“Aku ditawari ikut ya sudah aku ikut saja. Alhamdulillah dapat hasil lumayan baik, dapat juara 4 dari 62 peserta,” ungkapnya bangga.
Aisha juara empat pada Kejuaraan Berkuda Goubergh Competitie 2025 di Belanda yang diselenggarakan pada 3-4 Januari 2025. Aisha dan Borrow Horse-nya mengikuti pertandingan pada kelas Show Jumping 100 cm.
Keahlian Aisha menunggangi kuda tentu tak diragukan lagi. Setiap mengikuti perlombaan memang ada saja cerita tak terduga.
“Aku awalnya cuma target ikut PON saja. Soal aku menang pun itu benar-benar di luar imajinasi aku. Jadi aku kaget sama hasilnya, nggak nyangka. Pastinya aku berterima kasih banget sama tim aku, sama rekan atlet aku juga. Ini kan aku ikut regu, team work itu sangat dibutuhkan, jadi aku setim Aan dan Rifat, mereka juga kasih yang terbaik sama pertandingan ini,” katanya.
Pemilik akun Instagram @aishakeem15 itu menceritakan pengalamannya saat kuda yang akan dipakai dalam PON Aceh-Sumut 2024 tiba-tiba sakit. Ibunda Aisha, Della, menjelaskan dia dan tim juga sudah mempersiapkan tiga kuda.
“Dari mulai siapin kuda, kita nggak bisa siapin cuma satu karena khawatir yang lain-lain dan sebagainya. Kita siapin 3, Sword, Jeedina, Himalaya, semua Aisha latihan dengan kuda itu rutin, intens, menjelang PON kita evaluasi lagi mana yang bisa lanjut, atau kita hold dulu. Terakhir menjelang PON, Himalaya yang tadinya kita mau pakai qadarullah ternyata sakit. Jadi pakai Jeedina sampai akhirnya tercapai medali emas,” ungkap Della.
(pus/mau)