Jakarta –
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv bekerja sama dengan Yuriy Fedkovych Chernivtsi National University, Ukraine (CHNU) menyelenggarakan pameran tentang Indonesia yang bertajuk ‘Indonesia Through the Lens’ di Kota Chernivtsi, Ukraina. Pameran itu menunjukkan tradisi, kesenian, destinasi wisata, keanekaragaman hayati, dan berbagai hal menarik lainnya dari Nusantara.
Acara diselenggarakan di gedung CHNU, salah satu kampus bersejarah di Ukraina yang didirikan pada 1875 dan masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO. Selain menampilkan kesenian khas Indonesia, barang-barang kebudayaan khas, seperti wayang, loro blonyo, angklung, mini gong, hingga berbagai topeng dan benda seni lainnya, turut dipajang untuk menarik perhatian pengunjung.
Pameran secara resmi dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Arief Muhammad Basalamah. Arief mengatakan kegiatan semacam ini penting untuk mendorong people-to-people contact, yang nantinya mendukung mutual understanding antarnegara.
“Kiranya pengenalan akan Indonesia tidak hanya berhenti sampai disini, namun dapat terus berlanjut dan kita bisa membangun hubungan bilateral yang semakin baik ke depannya,” ujar Arief dalam keterangan yang diterima, Sabtu (2/11/2024).
Arief juga menyampaikan kerja sama Indonesia dan Ukraina, khususnya di bidang sosial budaya, tetap aktif, meski di tengah situasi penuh tantangan saat ini. Acara ini pun diapresiasi pejabat di sana.
Rektor CHNU Ruslan Biloskurskyi mengapresiasi inisiatif KBRI Kyiv karena telah menyelenggarakan pameran. Dia berharap pameran ini membuka wawasan baru bagi para mahasiswa dan pengunjung.
Ruslan juga berharap agar kerja sama pendidikan dengan Indonesia bisa ditingkatkan dan semakin banyak pertukaran mahasiswa kedua negara untuk mendorong interaksi budaya.
Pameran budaya Indonesia di Kyiv (dok istimewa)
|
Sementara itu, Gubernur Provinsi Chernivtsi, Ruslan Zaparaniuk, mengaku senang akan adanya pameran Indonesia di Kota Chernivtsi. Kegiatan seperti ini, menurutnya, merupakan contoh jalinan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Ukraina.
Pembukaan pameran juga diisi dengan kuliah umum mengenai sejarah Indonesia dalam perspektif sosial budaya dan hubungan luar negeri, oleh dua orang Ukraina yang merupakan akademisi sekaligus Indonesianis, yakni Yurii Kosenko selaku Ketua NGO Ukrainian Initiative dan Yuliia Tsyrfa PhD selaku Direktur ASEAN Center Universitas Taras Shevchenko Kyiv.
Para hadirin yang umumnya mahasiswa terlihat menyimak paparan. Pada akhir acara, KBRI Kyiv juga membagikan suvenir khas Indonesia yang disambut dengan antusias oleh para pengunjung.
Lebih dari 200 pengunjung menghadiri acara pembukaan pameran tersebut. Selain mahasiswa, banyak pengunjung asing memiliki kesempatan melihat pameran. Hal ini karena CHNU sendiri merupakan salah satu destinasi para pengunjung yang datang dari negara tetangga seperti Moldova dan Romania, karena bentuk gedungnya yang unik yang digadang-gadang sebagai ‘Hogwarts’-nya Ukraina, serta sejarah yang dimilikinya.
Chernivtsi merupakan kota di wilayah barat daya Ukraina, yang hanya berjarak 40 km dari perbatasan Romania. Kota ini memang dianggap relatif lebih aman dibanding wilayah Ukraina lainnya. Karena itu, tidak aneh jika masih banyak pengunjung asing di kota ini, meski tentu tidak sebanyak masa sebelum invasi Rusia pada 2022.
Selain bertujuan untuk menonjolkan kekayaan budaya, pameran Indonesia juga bertujuan untuk menjadi media untuk memperluas hubungan sosial antarmasyarakat kedua negara. Ke depan, diharapkan agar kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Ukraina bisa semakin meningkat.
Selain itu, kegiatan ini digelar untuk memperlihatkan posisi Indonesia yang tetap aktif dan bersinergi dengan pemerintah Ukraina, untuk menciptakan persahabatan dan perdamaian.
(zap/jbr)