Jakarta –
Jagat maya heboh soal PAUD milik Yuni Shara di Kota Batu, Jawa Timur, disebut hanya dipatok Rp 3.500. Orang tua murid juga disebut bisa membayar dengan sayuran atau buah.
Menyoal kehebohan ini, banyak netizen yang mempertanyakan soal kebenarannya. Tentu saja, zaman sekarang bayaran sekolah sangat mahal dan itu yang dirasakan banyak orang tua untuk yang berniat menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta.
Yuni Shara pun bicara soal hal tersebut. Penyanyi berusia 52 tahun itu mengatakan itu adalah kondisi sekitar 13 tahun lalu.
“Berita yang beredar itu adalah berita lama tahun 2011, saat awal saya incharge di dunia pendidikan (PAUD Cahaya Permata Abadi). Jadi tidak berlaku setelah kondisi saat ini dan setelah menempati gedung baru 2023,” kata Yuni Shara kepada detikcom, melalui pesan singkat, kemarin.
PAUD Cahaya Permata Abadi dibangun sekitar tahun 2004 di Jalan Samadi, Batu. Kemudian, seiring berjalannya waktu gedung untuk PAUD tersebut dibuat sangat memadai dengan fasilitas yang bagus di Jalan Imam Bonjol sejak 2019.
Gedung PAUD Cahaya Permata Abadi yang baru sudah mulai digunakan 2022 dan aktif 2023.
Dalam wawancara di studio Brownis, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, pada 8 Oktober 2018, Yuni Shara menceritakan hatinya tergerak membuat sekolah karena melihat masih ada anak-anak di sana yang tidak bisa merasakan pendidikan layak.
Oleh karena itu dia membuat sekolah di mana wali murid saat itu bisa membayar dengan harga murah, sekitar Rp 3.500 sampai Rp 5.000 ada juga yang membayar dengan buah dan sayuran.
Bahkan saat itu Yuni Shara meminta para guru untuk menjemput anak yang belum mampu sekolah agar bisa mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.
Lantas bagaimana dengan target anak-anak yang tidak mampu sekarang? Yuni Shara menegaskan tetap bisa sekolah di sana.
“Kami menerapkan Subsidi silang, yang kurang mampu tetap bisa sekolah,” tegas Yuni Shara.
Perubahan Biaya Sekolah Usai Gedung Baru Berdiri
Sekolah PAUD Cahaya Permata Abadi kini mempunyai gedung sendiri dengan fasilitas sangat mumpuni. Kepala sekolah PAUD Cahaya Permata Abadi, Anggun Abadiany, menjelaskan soal perubahan bayaran.
Dia pun membenarkan SPP Rp 3.500 memang pernah diterapkan sekitar tahun 2012. Namun, perubahan SPP terjadi setelah bangunan baru yang sangat baik berdiri. Banyak orang tua murid dengan ekonomi menengah ke atas tertarik memasukkan anak mereka ke PAUD tersebut.
Untuk biaya pendaftaran murid baru dikenakan Rp 50 ribu dan biaya pemeliharaan gedung Rp 2,2 juta. Orang tua murid juga membayar Rp 800 ribu untuk 4 setel seragam, Rp 350 ribu untuk alat pembelajaran selama setahun, dan buku laporan perkembangan anak Rp 100 ribu. Untuk SPP Rp 250 ribu per bulan.
“Dari situ, kami sesuaikan SPP per bulan menjadi Rp 250 ribu. Tapi kami juga tetap memfasilitasi murid tidak mampu menggunakan sistem subsidi silang,” tegas Anggun Andiany dilansir dari detikjatim, Jumat (6/12/2024).
Fasilitas yang ada di gedung PAUD yang baru ini seperti ruang belajar, AC, CCTV, hall, taman bermain, hingga rooftop.
(pus/tia)