Jakarta –
Mantan karyawan perusahaan ekspedisi UPS di Kanada dituduh mencuri produk Apple senilai USD 1,3 juta atau sekitar Rp 20,5 miliar untuk dijual lagi. Praktek ilegal itu diduga sudah berlangsung selama satu dekade.
Menurut laporan Global News dan Winnipeg Free Press, karyawan UPS bernama Orville Beltrano itu diketahui mencuri sekitar 866 perangkat Apple dari gudang tempat ia bekerja sejak tahun 2013.
Beltrano bertugas sebagai supervisor di gudang tersebut, yang berlokasi di Winnipeg, Kanada. Produk Apple yang ia curi kemudian dijual lagi di platform jual beli Kijiji.
Pencurian ini pertama kali diketahui setelah UPS membuka investigasi pada Desember 2023 untuk mencari tahu kenapa ada banyak produk Apple yang menghilang dari gudang di Winnipeg.
Pihak UPS menginstal kamera CCTV dan menemukan Beltrano mencuri produk Apple dari palet yang seharusnya dikirimkan ke Ontario. Beltrano dituding mencuri lebih dari 120 iPhone dalam satu shift kerja pada Januari 2024.
Beltrano dipecat oleh UPS pada 22 Januari 2024, dan ia langsung ditahan oleh kepolisian pada hari yang sama. Ia didakwa atas tuduhan pencurian, kepemilikan hasil kejahatan, dan kepemilikan harta benda yang diperoleh dari hasil kejahatan, seperti dikutip dari MacRumors, Sabtu (23/3/2024).
Beberapa bukti dalam kasus ini termasuk setoran uang tunai sebesar USD 230.000 ke rekening bank milik Beltrano antara September 2023 dan Januari 2024. Penyelidik juga menemukan uang tunai senilai USD 9.000, laptop Mac, dan perhiasan senilai lebih dari USD 9.000 di rumah dan mobilnya.
Beltrano mengaku mencuri produk Apple dan perhiasan dari UPS untuk dijual kembali. Uang dari penjualan produk tersebut digunakan untuk membeli rumah seharga USD 680.000 dan melunasi mobil Audi seharga USD 60.000 yang dibeli pada tahun 2021.
Jaksa penuntut telah meminta pengadilan untuk menyetujui penyitaan rumah, uang tunai, rekening bank, dan kendaraan milik Beltrano.
Simak Video “Apple Terancam Denda Rp 8,4 T, Kenapa?“
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/jsn)