
Jakarta –
Pihak berwenang Mesir telah menanyai para awak kapal selam turis yang tenggelam di Laut Merah. Kecelakaan ini menewaskan enam dari 45 penumpang di dalamnya.
Mengutip BBC, Selasa (1/4/2025), sebanyak 39 penumpang lainnya, dan lima kru kapal berhasil diselamatkan pada hari Kamis (27/3) setelah kapal selam Sindbad karam sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Para pejabat mengatakan bahwa ada sembilan orang terluka, termasuk empat orang yang kritis.
Kelompok tersebut berada di atas kapal wisata tersebut untuk melihat terumbu karang di lepas pantai kota resor Hurghada. Dua anak termasuk di antara enam turis Rusia yang tewas.
Penyebab dari insiden ini masih belum jelas. Sindbad telah beroperasi sebagai kapal selam wisata selama beberapa tahun.
Gubernur Laut Merah, Amr Hanafy, mengatakan bahwa 45 penumpang Sindbad berasal dari Rusia, India, Norwegia, dan Swedia. Lima awak kapal asal Mesir juga berada di dalam kapal.
Hanafy mengatakan bahwa enam orang yang meninggal semuanya adalah warga Rusia, tetapi rincian lengkap dari para korban belum dirilis.
“Dua dokter yang sudah menikah termasuk di antara mereka yang meninggal dan putri mereka berada di rumah sakit,” kata pihak berwenang.
Hanafy mengatakan bahwa kapal selam yang terlibat memiliki lisensi yang sah dan pemimpin kru memperoleh sertifikat ilmiah yang benar.
Penyelidikan atas insiden ini sedang berlangsung. Asosiasi Operator Tur Rusia mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa kapal selam tersebut telah menabrak karang dan kemudian kehilangan tekanan saat berada di kedalaman 20 meter .
Wisatawan Rusia memainkan peran yang semakin besar dalam sektor pariwisata Mesir, sebuah jalur penyelamat bagi perekonomian negara yang sedang sakit.
Kota Hurghada terletak di sebelah tenggara Kairo. Itu merupakan tujuan wisata yang terkenal dengan pantai dan terumbu karangnya.
Menurut situs web Sindbad Submarines, kapal selam ini dilengkapi dengan jendela kapal yang besar sehingga penumpang dapat melihat karang dan kehidupan laut Laut Merah yang spektakuler. Ia dapat turun hingga kedalaman 25 meter.
Dr James Aldridge dari Bristol melakukan perjalanan yang sama dengan kapal selam ini pada Februari 2025. “Kapal selam itu terawat dengan baik dan seperti yang ditunjukkan dalam foto-foto promosi,” kata dia.
(msl/fem)