
Jakarta –
Penyanyi Judika merespons komentar Ahmad Dhani soal dibilang nyolong lagu. Ia mengaku tak terlalu memusingkan hal tersebut.
“Aku sebenarnya nggak terlalu ambil pusing gitu, karena yang aku lihat tujuannya. Tujuannya ini sebenarnya sama ya, untuk membuat pencipta itu juga mendapatkan haknya secara langsung,” ujarnya dikutip dari tayangan Insert, Sabtu (12/4/2025).
Judika percaya ada pesan positif di balik ucapan pedas Ahmad Dhani. Ia juga kembali menekankan sebagai penyanyi yang merangkap pencipta lagu ingin adanya kejelasan dari suatu hak.
“Kita juga mau ini dibenerin, caranya itu kan harus diomongin, harus ada solusi bersama, bahwa pencipta tuh dapat haknya seperti apa bentuknya,” tuturnya.
Pelantun Mama Papa Larang itu berharap ada sebuah diskusi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait persoalan hak cipta. Ia bersama rekan-rekan di VISI, gerakan sekumpulan musisi, bakal mengikuti aturan yang berlaku kalau semua sudah jelas.
“Kalau VISI kita lebih yang mana yang benar sih. Kalau ini sudah diketok palu pemerintah, ini aturannya, ini direct licensing, ini gini-gini, kita jalanin, nggak ada ngelawan apa gimana. Tapi harus ada rules, aturannya seperti apa, berapa ininya, gimana sistemnya,” katanya.
Judika mengatakan saat ini VISI fokus mempertanyakan bagaimana LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) memungut sampai memberi hasil dari hak yang didapat. Ia berharap adanya transparansi.
“VISI banyak penyanyi yang nggak mau ikut bantuin ini, tapi awalnya karena sudah dianggap sebagai malinglah, penyanyi segini, pencipta segini, nah framing begini menyakitkan buat para penyanyi. Karena kita sangat ingin pelaku industri ini mendapatkan haknya,” ujarnya.
Suami Duma Riris itu menekankan lagi sama sekali tak pernah ingin ribut-ribut dengan sesama penyanyi dan pencipta lagu, terutama Ahmad Dhani. Yang jelas ia cuma ingin pemerintah menyelesaikan dan merumuskan permasalahan hak cipta.
“Aku nggak mau ribut-ribut gini, nanti yang beruntung siapa di luar. Kalau Pakde keras begini, selama tujuannya untuk membenahi industri aku akui saja, tapi lebih baik kita VISI maunya ke pemerintah. Pemerintah yang harus turun tangan bikin ini, ngobrol sama kita ini yang berlaku, ini yang dijalankan, sudah gitu,” tuturnya.
(mau/nu2)