Jakarta –
Tanabambu di Ciangsana menarik perhatian berkat konsep perkampungan yang diusung. Agar suasananya autentik, joglo tua didatangkan dari Sragen hingga lahan bambu tak terurus berakhir digarap serius.
Belakangan ini tempat makan ‘ndeso’ menjamur di Jakarta dan sekitarnya, tak terkecuali di Ciangsana yaitu kawasan Kabupaten Bogor. Lokasinya juga terbilang dekat Cibubur.
Sekitar pertengahan Desember 2024, di Ciangsana hadir tempat makan baru yang langsung viral di media sosial. Namanya Tanabambu yang menghadirkan konsep unik berupa perkampungan ‘jadul’ dengan latar pepohonan bambu yang asri.
Kepada detikfood (8/1/2025), Aniss selaku Operational Manager Tanabambu mengatakan tempat makan ini dibangun dalam waktu 4 bulan saja. Pihaknya menggarap lahan bambu tak terurus menjadi area makan yang asri.
Semua sudut dibersihkan hingga menjadi tempat makan yang terlihat rindang. Kemudian sentuhan-sentuhan kampung dan ‘ndeso’ disematkan agar suasana kampungnya semakin autentik.
Joglo dari Sragen
Tanabambu menghadirkan joglo asli dari Sragen. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
|
Di area Tanabambu ada beberapa joglo tua yang didatangkan langsung dari Sragen, Jawa Tengah. Joglo itu kemudian diberi nama sebagai penanda sekaligus pembeda fungsinya.
Di bagian depan, misalnya, ada joglo ‘Omahe Mbah Sumo’ yang diperuntukkan sebagai area makan indoor berpendingin udara. Tempat ini bisa disewa jadi ruang meeting.
Kemudian ada joglo ‘Omahe Lek Wanto’ yang bisa dipakai sebagai tempat makan lesehan. Aniss bercerita ia mencari joglo-joglo ini dalam waktu 2 hari saja, termasuk genteng-gentengnya asli dibawa dari sana.
“Dikirim pakai truk, ada 6 truk,” ujarnya. Ia mengatakan, tiap joglo punya cerita tersendiri yang lekat dengan pemiliknya masing-masing.
“Bahkan ada bangunan langgar itu yang dijual oleh pemiliknya karena dia mau berangkat umrah. Katanya uangnya buat bekal di sana,” kata Aniss.
Unsur tradisional dan kampung lain di Tanabambu ada di halaman selanjutnya.