Jakarta –
Aktris Jihan Fahira akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik. Jihan akhirnya maju mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPD, berawal dari keresahan dirinya sebagai ibu-ibu.
Wanita berusia 46 tahun itu tak lagi main sinetron sejak 2014. Anak-anak Manusia menjadi sinetron terakhir yang dibintanginya bersama Primus Yustisio sebelum vakum.
Banyak menghabiskan waktu di rumah, Jihan Fahira menonton pemberitaan di televisi. Namun, pemberitaan yang ditonton membuat Jihan Fahira resah.
“Kita perempuan itu niatan dari awalnya. Iya jadi memang awalannya niat begitu, kalau lihat di TV, setiap hari TV pagi, malam, soal pembunuhan, pembullyan, pemerkosaan. Aku orang normal ya karena di rumah nggak bekerja ke luar, lama-lama panas lihatnya,” kata Jihan Fahira di studio Rumpi: No Secret, Rabu (20/11/2024).
Ibu empat anak itu sangat mau bersuara soal perempuan. Jihan bingung kenapa semakin hari semakin banyak pemberitaan tentang pembunuhan, bully, dan perkosaan.
“Pengin bersuara soal perempuan. Bagaimana hukum untuk perempuan? Kok makin hari makin banyak (kasus). Idealnya makin diberitakan makin hari makin berkurang, minimal ada efek jera, kita bisa melihat di rumah,” tuturnya.
“Jadi yang keliatan setiap hari tuh begitu. Jadi pengin punya sesuatu. Kalau teriak-teriakan di rumah, siapa yang dengar,” sambung Jihan Fahira.
Tak jarang Jihan mengeluarkan keresahannya kepada Primus Yustisio yang sudah lebih dulu terjun jadi anggota DPR RI. Semula pria yang menikahinya pada 2004 itu merespons, tapi lama kelamaan menurut Jihan Fahira pasti ada rasa jengah.
“Aku bismillah, kalau suami rida ya udah bismillah. Niat berangkat seperti itu. Untuk saat ini aku memilih tidak berpartai. Kalau seperti suami kan di dalam partai. Dia punya ketua umum, mau tidak mau dia harus bertoleransi dalam satu partai,” cerita Jihan Fahira soal keputusannya maju jadi anggota DPD.
Setelah dilantik dan resmi jadi anggota dewan Jihan Fahira mengaku bisa bicara apa yang jadi keresahannya.
“Boleh ngomong, kalau ngomong dapat imunitas. Kan cuma dua pelakunya kalau nggak laki ya perempuan. Lebih banyak korbannya perempuan dan anak-anak. Kemana polisinya? Kemana hukumnya? Sekarang berani ngomong karena punya imunitas,” tegas Jihan Fahira.
(pus/wes)