Jakarta –
Traveler bisa mendapatkan pengalaman menjadi pelajar Jepang seperti yang ditampilkan dalam anime. Tak sekadar memakai kostum pelajar, tapi juga datang ke sekolah dan belajar.
Diberitakan South China Morning Post, Rabu (12/12/2024) pengalaman unik itu ditawarkan oleh perusahaan bernama Undokaiya dengan nama program Your High School. Program ini membuat turis asing bisa merasakan satu hari sebagai siswa sekolah menengah Jepang, yang diselenggarakan sepenuhnya dalam bahasa Inggris.
Perusahaan ini mengubah SMP yang tidak digunakan lagi di Prefektur Chiba, Jepang bagian timur, pada bulan November tahun lalu. Kegiatan mereka pun dibagikan dalam akun Instagram ourhighschool_kimitsu.
Turis menjadi siswa sehari di Jepang (ourhighschool_kimitsu/Instagram)
|
Perusahaan meluncurkan ide ini dengan tujuan memberikan wisatawan mancanegara cita rasa budaya sekolah Jepang, sekaligus meningkatkan pariwisata lokal. Dengan membayar 30.000 yen (Rp 3,1 juta) wisatawan dari segala usia dapat menjadi ‘siswa satu hari’ dengan maksimal 30 peserta yang diizinkan setiap harinya.
Turis dapat memilih untuk mengenakan seragam mirip pelaut Jepang klasik atau jas untuk upacara pembukaan. Mereka kemudian ditempatkan di ruang kelas yang berbeda dan berlatih kaligrafi di kelas bahasa Jepang.
Guru-guru di sini memiliki latar belakang yang menarik. Contohnya wali kelas Hideo Onishima, yang dulunya seorang berandalan, memutuskan untuk menjadi guru setelah bertemu dengan seorang mentor yang membimbingnya ke jalan yang benar. Guru lainnya, Rukia Kikuchi, bercita-cita menjadi pendidik yang disegani dan sering memberi semangat kepada kelasnya dengan kutipan-kutipan penuh semangat dari anime Jepang.
Di sela-sela kelas, sekolah mengadakan latihan tanggap darurat, mengajarkan keterampilan tanggap darurat yang penting kepada pengunjung, seperti cepat-cepat bersembunyi di bawah meja mereka.
Turis menjadi siswa sehari di Jepang (ourhighschool_kimitsu/Instagram)
|
Selain itu, turis dapat mengenakan kimono tradisional, belajar menggunakan katana, atau berpartisipasi dalam tarian tradisional Jepang.
Setelah makan siang, mereka menghadiri kelas sejarah dan pendidikan jasmani. Mereka juga mengenakan seragam olahraga bergaris dan terlibat dalam permainan seperti tarik tambang di pusat kebugaran.
Pengalaman turis juga akan diwarnai dengan aksi siswa nakal yang rambutnya warna-warni, mengganggu kegiatan dengan menenteng tongkat bisbol menciptakan kekacauan di lapangan dan mengintimidasi teman sekelas mereka dengan main-main.
Siswa pemberontak ini mewujudkan Budaya Yanki Jepang, sebuah subkultur yang menantang peraturan sekolah dan norma sosial, menjadikannya ciri khas kehidupan sekolah Jepang. Persis seperti di anime, kan?
Sebelum meninggalkan sekolah, peserta berpartisipasi dalam pembersihan kelas, bagian integral dari sistem pendidikan Jepang yang mengajarkan keterampilan membersihkan, mempromosikan kerja sama tim, dan menanamkan rasa tanggung jawab.
Di akhir hari sekolah, pengunjung menerima sertifikat kelulusan.
Untuk bisa ikut kegiatan ini kamu bisa reservasi secara online kok.
(sym/fem)