Jakarta –
Menjelang arus mudik Lebaran 2024, sejumlah harga tiket pesawat melambung tinggi. Dari pantauan detikTravel dari situs online travel agent (OTA) (27/3/2024), kenaikan harga terpantau adanya jika dibandingkan dengan penerbangan pada hari-hari di luar musim mudik.
Contoh untuk rute Jakarta-Yogyakarta untuk tanggal 28 Maret 2024, yang belum masuk musim atau puncak mudik. Di tanggal tersebut, harga tiket pesawat masih dihargai Rp 867 ribu untuk Batik Air. Ada juga maskapai Trans Nusa dan Citilink Indonesia dengan harga Rp 700 ribuan.
Setelah memasuki puncak musim mudik sekitar tanggal 8 April 2024, harganya kian mahal. Harga tiket paling murah berada di Rp 900 ribu – 1 jutaan. Sebagaimana yang dipatok Trans Nusa dan Batik Air.
Lonjakan harga juga terjadi pada penerbangan Jakarta-Padang. Di 28 Maret 2024, tiket termurah berada di harga Rp 1,4 jutaan. Namun, di tanggal 8 April 2024 malah naik 2 kali lipat lebih menjadi Rp 2-3 jutaan per tiket.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyebutkan bahwa dari pengawasan Kemenhub sejauh ini belum ada maskapai yang melanggar harga batas atas tiket pesawat. Walaupun semua maskapai menaikkan harga, harga tiket tersebut masih dalam koridor sesuai aturan.
“Sampai saat ini kami belum menemui pelanggaran tarif batas atas (TBA), karena kami masih pantau harga masih dalam koridor,” katanya kepada detikcom.
Menurutnya, khusus harga yang tertera di OTA itu perlu dicermati untuk calon penumpangnya apakah harga yang ditawarkan penerbangan langsung atau transit.
“Karena TBA merupakan tarif satu penerbangan per rute. Jika ada penerbangan connecting maka akan terjadi harga yang meningkat 2 kali bahkan bisa 3 kali lipat, tergantung rute connecting-nya,” kata Adita.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk lebih cermat, dalam melakukan pengecekan kelas penerbangan. Harga yang diatur pemerintah adalah harga penerbangan ekonomi saja, sementara kelas bisnis tidak diatur.
Perlu dipahami juga kalau selain tarif yang diatur pemerintah, harga tiket penerbangan akan terdiri dari beberapa komponen. Ada komponen tarif lain termasuk pajak, Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU), serta tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).
Peningkatan Jumlah Penumpang Pesawat Lebaran 2024
Jelang arus mudik Lebaran 2024, diperkirakan jumlah pemudik dengan pesawat mencapai 4,4 juta atau dengan rata-rata harian 275.416 penumpang. Jika dibandingkan tahun lalu, jumlahnya naik sebesar 12% atau naik 1% dibanding tahun 2019.
“Yang kami proyeksikan adalah secara total itu diperkirakan adalah 4,44 juta. Naik 12% dari tahun 2023 atau naik 1% dari tahun 2019,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni dalam konferensi pers, Minggu (17/3/2024) lalu.
Kemenhub merincikan di tahun ini, jumlah penumpang domestik diperkirakan sebesar 3,6 juta atau rata-rata harian 224.650 penumpang. Sementara, untuk penumpang internasional diperkirakan sebesar 812.241 atau rata-rata harian 50.765 penumpang.
Maria juga menyebutkan bahwa secara total, kapasitas tempat duduk yang tersedia untuk angkutan Lebaran 2024 ini diperkirakan hingga 6,7 juta.
Simak Video “Ini Kata Pakar Safety Riding Waktu Terbaik Berangkat Mudik“
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)