Jakarta –
Jasad orang ke-6 korban tewas dalam runtuhnya jembatan Baltimore telah ditemukan. Pihak berwenang membenarkannya.
Mengutip CNN, Kamis (9/5/2024), tim penyelamat telah menemukan jasad korban keenam dan diyakini sebagai korban terakhir. Ia tewas dalam keruntuhan jembatan Baltimore pada 26 Maret.
Pihak berwenang mengumumkan pada hari Selasa, menandai ujung pencarian yang suram dalam operasi pemulihan selama berminggu-minggu setelah bencana tersebut.
Korban diidentifikasi sebagai José Mynor López (37) dari Baltimore, Maryland. CNN sebelumnya melaporkan bahwa Lopez memiliki tiga orang anak dan merupakan tulang punggung keluarganya.
“Para penyelidik dari Kepolisian Negara Bagian Maryland, bersama dengan Spesialis Korban FBI dan ahli bahasa, serta tim profesional kesehatan mental telah memberi tahu anggota keluarga setelah identifikasi positif dikonfirmasi,” ujar Unified Command, sebuah gugus tugas gabungan yang terdiri dari polisi, Penjaga Pantai, dan lembaga pemerintah lainnya untuk merespons bencana tersebut, dalam sebuah pernyataan daring.
Jembatan Francis Scott Key runtuh setelah sebuah kapal kargo berbobot 213 juta pound kehilangan tenaga dan menghantam struktur jembatan. Kejadian itu menewaskan enam pekerja konstruksi yang sedang memperbaiki jalan yang berlubang.
Jembatan ini digunakan oleh sekitar 30.000 warga Maryland setiap harinya. Keenam pekerja konstruksi tersebut adalah imigran dari empat negara, yakni dari Honduras, El Salvador, Meksiko dan Guatemala.
Selain López, mereka termasuk Miguel Angel Luna Gonzalez yang berusia 49 tahun, Alejandro Hernandez Fuentes yang berusia 35 tahun, Dorlian Ronial Castillo Cabrera yang berusia 26 tahun, Wali Kota Yassir Suazo Sandoval yang berusia 38 tahun, dan Carlos Daniel Hernandez Estrella, menurut pihak berwenang.
Sebuah GoFundMe yang dibuat pada bulan Maret untuk janda López dan keluarganya menulis bahwa mereka sekarang menghadapi “masa depan yang tidak pasti” tanpa pilar utama.
“(López) bekerja tanpa lelah untuk memastikan keluarganya mendapatkan semua yang mereka butuhkan,” menurut halaman GoFundMe, yang tampaknya sudah tidak aktif lagi.
“Kepergiannya yang tiba-tiba telah meninggalkan kekosongan yang tidak dapat diisi, baik secara emosional maupun finansial.”
Baik proses pemulihan maupun pekerjaan untuk menyingkirkan reruntuhan dari lokasi runtuhnya jembatan merupakan tugas yang sangat sulit, demikian ungkap para pemimpin negara bagian dan federal.
Simak Video “Investigasi Ambruknya Jembatan Baltimore Bisa Makan Waktu 1-2 Tahun“
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)