Jakarta –
Saat membeli ban motor, banyak pengendara yang mempertimbangkan dari segi harganya. Namun tak hanya itu, sebaiknya kamu juga mengetahui ban yang dibeli dari kode yang tertera.
Sebagai informasi, ban yang dijual di pasaran memiliki kode tersendiri. Nah, kode pada ban terdiri dari kombinasi huruf dan angka.
Sayangnya, banyak pengendara yang tak peduli terhadap kode ban. Padahal, kode ban dapat membantu dalam memilih ban yang sesuai dengan sepeda motor milikmu.
Lantas, bagaimana cara membaca kode ban motor yang benar? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Cara Membaca Kode Ban Motor yang Benar
Mengutip laman Astra Honda, ada dua jenis kode ban motor yaitu metric dan imperial. Namun, kode ban motor metric lebih banyak beredar di pasaran. Jadi, artikel kali ini akan membahas cara membaca kode ban motor metric yang benar.
Sebagai contoh, ada sebuah ban motor memiliki kode 80/90-14 M/C 41P. Bagaimana cara bacanya?
1. Angka 80/90
Angka ’80’ di depan menunjukkan ukuran lebar ban dalam satuan milimeter (mm). Sementara angka ’90’ merupakan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebarnya yang biasa disebut aspect ratio.
Dengan begitu, apabila lebar ban 80 mm maka perbandingannya adalah 90% x 80 = 72 mm.
2. Angka 14
Selanjutnya ada angka ’14’ di ban motor yang artinya besar ring velg dalam ukuran inchi. Berarti, sepeda motor yang kamu miliki menggunakan velg berukuran 14 inci.
3. Huruf M/C
Setelah itu ada huruf ‘M/C’ yang merupakan kode Medium Compound. Hal itu menandakan kalau ban motor yang digunakan memakai jenis ban medium compound.
Sedikit informasi, ban motor terdiri dari soft compound, medium compound, dan hard compound. Untuk ban jenis soft compound dinilai memiliki daya cengkram yang sangat baik, tetapi masa pakainya lebih cepat.
Sedangkan ban medium compound lebih banyak digunakan masyarakat karena memiliki daya cengkram yang cukup baik, lalu masa pakainya juga lebih lama daripada soft compound.
Sedangkan ban hard compound memiliki masa pakai yang lebih awet sehingga membuat ban tidak cepat haus. Namun, ban ini kurang baik dalam menjaga suhu yang berubah drastis, misalnya dari panas tiba-tiba turun hujan. Kondisi itu membuat daya cengkram ban hard compound kurang baik.
4. Huruf 41P
Kode ban motor selanjutnya adalah ’41P’ yang memiliki arti berbeda. Angka 41 menunjukkan beban maksimal yang dianjurkan dalam load index
Jika dikonversi, maka angka 41 menandakan kalau ban motor didesain mengangkut beban maksimal seberat 150 kilogram.
Untuk lebih jelasnya, simak load index pada ban berikut ini:
- 62: 265 Kg.
- 63: 272 Kg.
- 64: 285 Kg.
- 66: 300 Kg.
- 68: 315 Kg.
- 70: 335 Kg.
- 73: 365 Kg.
- 75: 387 Kg.
- 80-89: 450 – 580 Kg.
- 90-100: 600 – 800 Kg.
Di belakang angka 41 ada huruf ‘P’ yang menunjukkan batas kecepatan maksimal sepeda motor sesuai speed index. Jika dikonversi, kode P menandakan jika ban motor didesain untuk menempuh kecepatan maksimal 150 km/jam.
Agar lebih jelas, simak speed index pada ban di bawah ini:
- P: 150 km/jam.
- Q: 160 km/jam.
- S: 180 km/jam.
- T: 190 km/jam.
- U: 200 km/jam.
- H: 210 km/jam.
- V: 240 km/jam.
- W: 270 km/jam.
- Y: 300 km/jam.
- Z: 340 km/jam.
5. Kode Unik di Ban
Kamu juga perlu memperhatikan umur ban dari kode produksi yang terdapat di bagian samping ban motor. Kode tersebut terdiri dari 4 digit melihat tahun dan minggu pembuatan.
Contohnya, sebuah ban memiliki kode 0424. Itu artinya ban tersebut dibuat di minggu keempat atau bulan Januari tahun 2024.
Demikian penjelasan tentang cara membaca kode ban motor yang benar. Semoga dapat membantu detikers!
(ilf/fds)