Jakarta –
Keselamatan merupakan prioritas utama dalam industri penerbangan. Tak heran, peran Flight Operations Officer (FOO) sangat penting dalam memastikan keselamatan penerbangan dari awal hingga akhir.
Menurut Head of Training and Development Lion Group Training Center Capt. Taufik Hidayat, FOO adalah seseorang yang bertugas untuk melakukan pekerjaan operasional bandar udara secara profesional.
“FOO di bandara itu non-administration, orang-orang yang men-support agar suatu penerbangan itu sukses,” ujarnya beberapa waktu lalu.
“FOO (harus) profesional, siapapun yang dilayani adalah customer kita. Jadi siapapun, kita perlakukan sama baiknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Capt. Taufik menjelaskan FOO juga harus memiliki keterampilan dalam pekerjaannya. Pelatihan khusus harus dilalui oleh para FOO sebelum ia terjun langsung melakukan pekerjaannya.
Pasalnya, FOO itu harus memonitor setiap jadwal penerbangan dan pergerakan pesan. Tujuannya, agar perjalanan pesawat lancar dan terencana.
“(Contoh) training-nya itu bagaimana dia mengenali tools yang digunakannya, misal membuat flight plan, membuat rute penerbangan, menganalisa performa pesawat, bagaimana membuat load sheet yang materinya itu supaya pesawatnya seimbang,” tuturnya.
Selain itu, Grand Staff FOO juga harus pandai berkomunikasi dengan banyak pihak termasuk pilot, pramugari, teknisi, hingga staff ground handling.
“Ada juga non-teknis bagaimana kita menyapa orang, ada namanya mandatory training atau juga non-mandatory training. Di apron itu juga ada ground handling, catering, kargo, ticketing. FOO itu juga menentukan kebutuhan jumlah bahan bakar pada setiap rute, yang nantinya disampaikan ke pilot untuk di-approve,” jelasnya
Capt. Taufik melanjutkan Ground Staff FOO biasanya akan menyiapkan dan memonitor lebih dari satu rute penerbangan pesawat mulai dari awal rencana penerbangan sampai pesawat tersebut mendarat di bandara tujuan. Hal itu diterapkan masing-masing FOO berdasarkan kemampuannya dalam bekerja.
“Mereka mengikuti jam kerja, dia dilihat kemampuan (manage) rute penerbangan pesawatnya, kalau sudah bisa memonitor 1 rute penerbangan pesawat ya tambahin 1,” pungkas Capt. Taufik.
(ncm/ega)