
Jakarta –
Apple memproduksi gadget andalannya seperti iPhone di kawasan Asia, terutama China, India, sampai Vietnam. Kini dengan ancaman tarif mencekik dari Donald Trump, Apple seperti didesak untuk membuat iPhone di negaranya sendiri, Amerika Serikat.
Jubir Gedung Putih Karoline Leavitt ditanya soal jenis pekerjaan yang ingin diciptakan Trump setelah tarif berlaku. Ia menjawab pekerjaan di manufaktur dan teknologi canggih, dan ia yakin teknologi produksi iPhone bisa dibawa ke AS. “(Trump) yakin kita punya tenaga kerja, punya sumber daya untuk melakukannya,” kata Leavitt.
Terlebih Apple berjanji investasi sampai USD 500 miliar di AS. Namun demikian, beberapa pakar berpendapat nyaris mustahil atau sangat sulit bagi Apple membuat iPhone di AS, setidaknya untuk saat ini.
Pertama, hampir semua komponen di dalam iPhone masih dibuat di luar AS. Misalnya, chip A18 iPhone dibuat oleh TSMC di Taiwan. Kemudian, sensor kamera iPhone 16 Pro IMC903 adalah buatan Jepang. Teknologinya tidak bisa begitu saja dipindahkan ke AS.
Analis Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut iPhone terbaru mungkin harganya tembus USD 3.500 jika dibuat di AS versus USD 1.000 saat ini. Itu karena biaya pembuatan iPhone di AS diprediksi sangat mahal.
“Mengubah manufaktur dan susunan rantai pasokan sangat mahal dan butuh waktu lama. Anda tidak ingin melakukannya kecuali sudah benar-benar tepat,” cetus analis Forrester Research, Dipanjan Chatterjee.
Gil Luria, analis di D.A Davidson, meyakini Apple bisa memindahkan manufaktur ke AS, tapi butuh waktu 5 sampai 10 tahun. “Dalam 5 sampai 10 tahun, sangat mungkin Apple bisa membuat beberapa produknya di AS dan hanya ada sedikit kenaikan harga,” kata dia seperti dikutip detikINET dari Market Watch.
Menurutnya, kelebihan China dari AS sebenarnya lebih dalam soal skill karyawan. Jika AS bisa melatih skill spesifik dalam pembuatan iPhone atau mengandalkan robotika di pabrik, maka bisa saja meniru kapabilitas yang ada di China atau Taiwan. “Kemajuan robotika akan signifikan dalam beberapa tahun lagi,” ujarnya.
Ada pula yang menilai iPhone made in America untuk saat ini adalah fantasi. “Merupakan fantasi total. Tak ada alam semesta di mana Apple menjentikkan jari dan mulai membuat iPhone di AS dalam semalam. Secara teori, Apple dapat mulai merakitnya di sini, tapi itu pun merupakan proses yang berlangsung bertahun-tahun,” sebut 404media.
(fyk/fay)