Jakarta –
Intel memperkenalkan platform Whole Vehicle, yang merupakan solusi untuk mempercepat transisi perusahaan otomotif menjadi software defined vehicle (SDV), di CES 2025.
Platform whole vehicle ini meliputi komputasi performa tinggi, discrete graphics, artificial intelligence (AI), manajemen daya, dan solusi pengontrol zona serta Intel Automotive Virtual Design Environment (VDE) yang dikembangkan bersama dengan Amazon Web Services (AWS).
Pendekatan Intel mengatasi tantangan skalabilitas berupa biaya dan kinerja yang dihadapi para produsen mobil agar pengembangan dan penerapan SDV dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih efisien, dan lebih menguntungkan.
“Intel automotive menghadirkan solusi inovatif yang mengurangi biaya dalam revolusi SDV. Pendekatan whole-vehicle kami, yang dikombinasikan dengan integrasi cloud, memberikan solusi lengkap yang menurunkan biaya total untuk pengembangan dan penerapan, sekaligus memberdayakan para produsen mobil untuk membangun masa depan mobilitas dengan lebih cepat, lebih efisien, dan lebih menguntungkan,” kata Jack Weast, VP dan GM untuk Intel Automotive, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (10/1/2025).
Menurut Intel, platform whole vehicle ini mengurangi inefisiensi pada pendekatan tradisional yang tidak utuh terhadap arsitektur kendaraan. Dengan mengoptimalkan arsitektur kelistrikan/elektronik di seluruh kendaraan, Intel mendorong pengurangan biaya dan peningkatan kinerja secara signifikan.
Untuk mendukung platform ini, Intel memperkenalkan ketersediaan Adaptive Control Unit (ACU) 310, yang dirancang untuk sistem pengatur tenaga kendaraan listrik/electric vehicle(EV) dan aplikasi pengontrol zona.
ACU U310 merupakan jenis unit pemrosesan baru yang mendukung konsolidasi berbagai fungsi keamanan siber serta aspek keselamatan penting, aplikasi dan domain (X-in-1) yang bersifat real-time ke dalam satu chip.
Ketika digunakan pada pengatur tenaga kendaraan listrik, ACU U310 mendukung solusi algoritmik canggih yang mengurangi kebutuhan energi kendaraan dari baterai, sehingga bisa secara otomatis menyesuaikan tegangan tinggi dan frekuensi kontrol dengan gaya masing-masing pengemudi dan kondisi jalan.
ACU mengurangi biaya per kilowatt dan meningkatkan efisiensi energi, sehingga kendaraan bisa mendapatkan kembali hingga 40 persen energi dari sistem pengatur tenaga yang hilang dan meningkatkan efisiensi sebesar 3% hingga 5% selama pengujian Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure(WLTP).
Karena bisa diprogram, ACU dapat berfungsi sebagai pengontrol zonal berbasis software pertama dalam kategori produk ini, sehingga bisa beradaptasi dengan berbagai topologi dan aplikasi kendaraan yang berbeda. Fleksibilitas ini menyederhanakan transisi ke kendaraan berbasis software, menyederhanakan rantai pasokan, dan mengurangi kompleksitas BOM kendaraan.
(asj/fay)