Jakarta –
Laga Timnas Indonesia Vs Jepang menjadi ajang reuni Ketum PSSI Erick Thohir dengan Yuto Nagatomo. Keduanya pernah bekerja sama di Inter Milan.
Erick Thohir pernah menjadi Presiden Inter Milan selama lima tahun pada 2013-2018. Sementara Nagatomo sudah lebih dulu berada di Inter Milan sebagai pemain dari 2011 dan bertahan sampai 2018.
Di usianya yang kini sudah 38 tahun, Yuto Nagatomo masih prima dan dipanggil Timnas Jepang. Pemain berposisi bek sayap itu pun akan kembali mantan bosnya saat Jepang dijamu Indonesia pada lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.
“Dulu sih sudah pernah salah salaman sama Yuto waktu jadi Presiden Inter. Belum, kontak-kontakan. Yuto pemain yang profesional, disiplin, teamwork, padahal badannya kecil. Power-nya pun dibandingkan para pemain Italia itu juga kalah,” kata Erick Thohir kepada wartawan.
“Tapi bagaimana dia melakukan strength condition, itu luar biasa. Nah ini contoh pemain Indonesia kalau memang pemain di luar negeri ya mesti melihat figur-figur seperti pemain Jepang yang terbukti di seluruh dunia, di seluruh liga ada pemain Jepang,” ujarnya menambahkan.
Erick Thohir berharap pemain Indonesia bisa menjadikan Yuto Nagatomo sebagai panutan. Pola latihan dan makan menjadi salah satu kedisiplinan yang membuat Nagatomo bisa bersaing di kompetisi Eropa.
Kedisiplinan itulah yang membedakan pemain sukses dengan kebanyakan pemain lainnya. Menteri BUMN itu menyebut bahwa pemain sukses akan dipandang berbeda di ranah sepakbola itu sendiri.
“Kalau memang mau terpilih menjadi pemain timnas, ya harus menjaga. Karena begini, percayalah, pemain yang yang terpilih Timnas sama yang tidak kepilih Timnas, kelasnya beda,” tutur Erick Thohir.
“Apresiasi dari klub beda, apresiasi supporter beda. Jadi ya, kami membuka peluang sebanyak-banyaknya untuk siapapun yang terbaik untuk bergabung dengan timnas, tapi dengan standar yang tinggi sekarang,” ucapnya.
(mro/aff)