Jakarta –
Nissan memandang Indonesia sebagai salah satu pasar penting bagi mereka. Nissan pun menjamin kelancaran pengiriman model MPV terbaru mereka, Serena e-Power, untuk konsumen di Tanah Air.
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Nissan Asean, karena populasi dan ekonominya yang terus tumbuh. Jadi, kami melihat pasar Indonesia sebagai salah satu pasar utama bagi kami untuk tumbuh bersama. Itulah sebabnya kami memperkenalkan Serena e-Power. Ini adalah titik yang sangat strategis bagi kami,” ungkap Chief Brand & Customer Officer, MC-Japan-ASEAN Chairperson Nissan Motor Co., Ltd., Asako Hoshino, di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak pertama kali dijual pada Juli 2024, hingga Oktober 2024 Nissan Serena e-Power mencatatkan angka penjualan wholesales (pabrik ke dealer) sebanyak 405 unit.
Sementara dari jumlah SPK (surat pemesanan kendaraan), hingga Oktober 2024, mobil MPV bongsor ramah lingkungan ini diklaim Nissan Indonesia, sudah mencatatkan SPK lebih dari 1.000 unit.
Asako mengatakan, Nissan Serena e-Power sempat mengalami masalah produksi di Jepang. Kendati begitu, pasar Indonesia diusahakan tetap mendapatkan kuota.
“Serena e-Power sangat populer di Jepang dan kami memiliki masalah produksi di Jepang, tetapi kami tetap mengalokasikan Serena e-Power untuk Indonesia,” ungkap Asako.
Asako mengatakan, Nissan berkomitmen untuk memperluas pilihan produk EV dan e-Power untuk pasar di kawasan Asean, di mana Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ini.
“Kami telah meluncurkan beberapa kendaraan listrik di Indonesia, seperti Nissan Leaf, Kicks e-Power, dan Serena e-Power dan telah mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Ke depannya, kami akan terus memperluas jajaran produk Nissan dan memberikan lebih banyak lagi pilihan bagi pelanggan di Indonesia untuk memiliki kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Kami juga akan terus mengembangkan brand Nissan di Indonesia dengan pengalaman berkendara yang semakin menyenangkan,” bilangnya lagi.
(lua/dry)