Jakarta –
Bertubi-tubi sorotan yang dialami Sukolilo, Pati pasca pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas beberapa waktu lalu. Selain dikuliti netizen di media sosial, jasa sewa mobil pun terang-terangan menolak penyewa dari Pati.
Langkah inilah yang dilakukan Rangga Ringgo Transindo (RRT) asal Surabaya, Jawa Timur. Dikutip dari derikOto, rental mobil RRT telah membuat pengumuman resmi mengenai kebijakan tersebut melalui media sosial resminya. Keputusan tersebut diambil demi kebaikan perusahaan.
“Buat warga Pati, terutama warga Desa Sukolilo, sepurane (maafkan), kami tidak lagi mau menyewakan kendaraan kami. Kami akan blacklist semua konsumen yang ber-KTP Kabupaten Pati,” demikian tulis akun media sosial resmi PT Rangga Ringgo Transindo, dikutip Selasa (18/6).
Polisi Sita 39 Kendaraan Bodong di Pati
Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menyita puluhan kendaraan bodong di Kabupaten Pati, Jateng. Barang bukti diamankan dari tiga lokasi berbeda. Rinciannya, 33 unit motor dan enam unit mobil.
“Menindaklanjuti beberapa pelaku yang belum diamankan, Polda Jateng dan Polresta Pati melakukan pencarian di rumah-rumah yang namanya sudah dikantongi. Di samping itu, juga pencarian kendaraan dan mobil yang diduga ada di wilayah Sukolilo yang tidak dilengkapi surat,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Satake Bayu di kantornya.
Dia juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan pada Rabu (12/6) tersebut merupakan tindak lanjut adanya informasi di Sukolilo banyak kendaraan bodong. Kemudian ditemukan 33 motor dan enam mobil yang memang tanpa dokumen lengkap.
Muncul beragam tag negatif
Di Google Map, beragam tag buruk yang diubah tangan-tangan jahil, usai Pati menjadi lokasi tewasnya bos rental gegara dikira maling.
Mulai dari ‘kampung pembunuh brutal’, ‘komunitas penjual mobil ilegal’, ‘Terima Servis SDM Rendah’, ‘Basecamp MALING’, hingga ‘Wisata Gepuk Ndas’. Oknum jahil pengubah tag Sumbersoko itu pun tak diketahui.
Camat Sukolilo Andrik Sulaksono mengaku prihatin dengan beragam tag negatif yang disematkan ke wilayahnya. Dia mengaku banyak mendapat laporan soal perubahan nama Sumbersoko ini dari teman-temannya.
Ternyata perubahan tag nama kampung di Sukolilo ini terjadi berulang kali. Andrik mengaku sudah melaporkan perubahan nama ini ke Kominfo setempat, namun lagi-lagi nama tag itu berubah menjadi negatif.
“Kita sudah sampaikan ke Kominfo dan dari Kominfo sudah melakukan perubahan, dan itu diubah lagi. Saya juga komunikasi dengan Kominfo, jadi Kominfo sudah mengambil langkah, tapi diubah lagi,” ujar dia.
(sym/sym)