Jakarta –
Rombongan pelanggan ini ikut tradisi melempar piring khas Yunani di sebuah restoran. Mereka kira ini gratis, tapi ternyata ada biaya lebih dari Rp 400 ribu yang harus ditanggung!
Sejumlah negara punya budaya tersendiri yang unik. Salah satunya negara Yunani dimana ada budaya lempar piring.
Awalnya budaya ini diyakini sebagai praktik untuk menangkal roh jahat dan menarik keberuntungan. Biasanya juga dilakukan saat perayaan penting, seperti pernikahan atau festival yang ditujukkan untuk mengekspresikan kegembiraan, lapor iliorestaurante.com.
Beberapa restoran rupanya juga menawarkan aktivitas ‘smash plating’ atau lempar piring seperti ini. Pelanggan dan rombongannya bisa memecahkan piring dan bersenang-senang bersama.
Budaya melempar piring ini juga seringkali hadir di restoran-restoran Yunani. Namun, perlu diingat ketika budaya ini sudah dibawa ke dalam ranah bisnis kuliner, bisa jadi aktivitas itu berbayar.
Seperti yang dialami rombongan ini ketika melakukan aktivitas tersebut di restoran.
Melalui unggahan video TikTok @rusheed, Rusheed M menunjukkan kegiatan menyenangkan yang ia lakukan bersama teman-temannya di restoran Yunani, tepatnya di Brimingham, Inggris.
Sambil merayakan pernikahan salah satu tamu, Rusheed dan rombongannya pun bertanya kepada pegawai apakah mereka bisa melakukan aktivitas melempar piring untuk meminta keberuntungan, lapor newsweek.com(29/12/2024).
Rusheed awalnya berekspektasi kalau pegawai akan memberi setiap tamu undangan satu piring saja. Namun, piring yang disiapkan pegawai restoran ternyata lebih dari itu.
Berbicara kepada NewsWeek, Rushed mengungkap bahwa mereka melempar enam piring dalam satu waktu.
Pelanggan terkejut jika tradisi lempar piring ini ternyata berbayar. Foto: TikTok @rusheed
|
Sebenarnya Rushed baru pertama kali mencoba budaya melempar piring ini. Jadi ketika ada kesempatan, ia pun langsung ingin mencobanya.
“Saya belum pernah ke restoran Yunani sebelumnya. Namun, saya tahu itu tradisi melempar piring untuk meminta keberuntungan,” ujarnya.
Rusheed pun melakukan aktivitas ini bersama teman-temannya tanpa rasa beban. Mereka juga sempat menari dan menyanyi bersama.
Sayangnya, ada satu hal yang dilewatkan oleh Rusheed. Ia dan teman-temannya tidak sadar bahwa setiap piring yang pecah akan dikenakan biaya tambahan.
Tidak disebutkan total biaya untuk semua piring yang ia dan rombongannya lempar, tetapi harganya lebih dari $25 atau lebih dari Rp 400 ribuan.
Mengetahui hal ini, Rusheed lantas terkejut. Terlebih karena ia tahu piring yang dipakai untuk tradisi ini adalah piring dari tanah liat. Menurutnya harga piring itu juga relatif lebih murah daripada piring keramik.
“Saya belum pernah mengikuti tradisi orang Yunani jadi saya tidak tahu bagaimana cara kerjanya. Namun, itu sangat jelas kalau piring yang rusak tidak gratis,” ujar pria ini.
Smasing plate merupakan salah satu tradisi masyarakat Yunani. Foto: TikTok @rusheed
|
Usai unggahannya viral di media sosial, Rusheed pun mendapat komentar beragam dari para netizen. Sebagian orang memuji kesalahannya yang tidak disengaja.
Seorang netizen berkomentar, “Di dunia mana yang melakukan hal ini tanpa bayar?”
“Bukankah terlihat jelas kalau kamu harus bayar? Dimana naluri kamu?” sahut netizen lain.
Meskipun ditagih biaya yang cukup mahal, tetapi Rusheed masih mau kembali ke restoran itu dan merayakan kegembiraan dan menciptakan kenangan di restoran tersebut.
(aqr/adr)