Jakarta –
Banyak makanan daerah Indonesia belum dikenal luas, padahal punya kelezatan istimewa. Dendang Rasa pun memperkenalkan aneka kuliner tradisional dari Nusa Tenggara dan Sulawesi yang layak dicoba.
Membahas kekayaan kuliner tradisional Indonesia seolah tak ada habisnya karena di setiap daerah selalu ada makanan yang punya kisah istimewa. Namun, belum semua orang Indonesia tahu keberadaan kuliner tersebut.
Sebut saja sayuran Rumpu Rampe khas Nusa Tenggara Timur, Rica Rodo khas Manado, Ayam Panggang Biromaru khas Palu, hingga Ulu Juku khas Makassar. Aneka makanan lezat ini pun diperkenalkan dalam Dendang Rasa 2024.
Festival kuliner Nusantara tersebut merupakan gelaran tahun kedua yang diadakan Restoran BungaRampai di Menteng, Jakarta Pusat. Tahun lalu kuliner Sumatera dan Jawa yang diusung, sementara tahun ini kuliner Nusa Tenggara dan Sulawesi yang belum banyak diketahui orang.
Dendang Rasa 2024 berlangsung pada Kamis (12/12) dan Jumat (13/12) untuk kalangan kolega dan kerabat. Secara khusus, chef Harna Riyanto menampilkan sekitar 60 menu dari Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Menunya lengkap, dari camilan/makanan pembuka, makanan utama, hingga makanan penutup. Pemilihan menu ini merupakan hasil kurasi chef Harna bersama manajemen restoran dengan mempertimbangkan keunikan, kelangkaan, hingga makanan yang memang jadi favorit.
Dalam temu media (12/12), Dra. Psi. Mulia Jayaputri MPA selaku penggagas Dendang Rasa dan pemilik Restoran BungaRampai menyebutkan festival ini sesuai dengan cita-cita restoran untuk ikut memperkenalkan kuliner Nusantara, sekecil apapun bentuknya.
“Memang kita di luar negeri pun tetap memperkenalkan masakan Indonesia yang autentik, bukan masakan Indonesia fusion. Kuncinya ya harus berani bumbu karena memang kita kaya bumbu,” ujar ibu Mulia.
Chef belajar kuliner langsung ke daerah asalnya
Pembukaan acara Dendang Rasa di Restoran BungaRampai Menteng. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
|
Kepada detikfood (12/12), chef Harna mengungkap proses research and development (R&D) untuk Dendang Rasa. Dalam setahun, ia bisa 2-3 kali mengunjungi daerah berbeda jalan-jalan sambil mencicipi kuliner khas daerah setempat.
“Jadi kita muter-muter (daerah) saja. Kita melihat yang nggak ada di Jakarta, kita ambil, bawa pulang nih. Kita pelajari juga (resepnya) di situ,” kata chef Harna.
Misalnya di Makassar, ia menyambangi warung mie titi favorit warga lokal untuk mempelajari kenikmatannya. Lalu di Nusa Tenggara Timur, chef Harna menemukan daun kelor sangat erat dengan panganan warga lokal sehingga ia mengkreasikan aneka olahan daun kelor di Dendang Rasa.
Setelah rasa hidangan terjamin enak, presentasinya pun tetap dipikirkan untuk menarik visual dan selera penikmatnya. Ini juga sesuai dengan konsep fine dining yang diusung Restoran BungaRampai.
Ikan bakar colo colo dan rumpu rampe dari Nusa Tenggara
Rumpu Rampe khas Nusa Tenggara Timur dibuat dari campuran berbagai sayuran. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
|
Menyusuri section Nusa Tenggara, langsung tersaji kudapan khas sana. Ada Roti Bale Gula, Bolu Kukus Mete, Puding Kelor, Ketan Kelapa, hingga Kue Bendera yang tampilannya cantik.
Untuk makanan utamanya memanjakan selera. Ikan bakar colo colo, misalnya, disajikan dengan sambal colo colo yang terkenal pedas asam. Mirip dengan sambal dabu-dabu.
Lalu ada Rumpu Rampe yang sangat khas dari Nusa Tenggara Timur. Sayuran ini dibuat dari bunga pepaya, daun kelor, hingga daun pepaya. Biasanya juga dipadukan ikan teri sebagai pemberi rasa gurih.
Tak ketinggalan papeda dengan ikan kuah kuning yang lembut mulur. Disajikan hangat-hangat untuk para tamu Dendang Rasa.
Hidangan khas Nusa Tenggara semakin nikmat dengan paduan sambal khasnya. Tamu bisa mencicipi sambal plecing, sambal beberuk, sambal colo colo, hingga sambal luat.
Baca halaman selanjutnya untuk tahu kelezatan makanan khas Sulawesi di Dendang Rasa.