
Jakarta –
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru akan dibuka besok pagi, Selasa (8/4). Hari ini, perdagangan BEI masih libur mengikuti anjuran cuti bersama Lebaran 2025.
Analis memprediksi perdagangan saham pertama di BEI usai libur Lebaran esok hari nampaknya belum akan berjalan mulus. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terjun bebas sejak pembukaan perdagangan.
Kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang memicu ketidakpastian ekonomi disebut-sebut bakal jadi pemicu utama anjloknya perdagangan saham besok. Tren penurunan harga saham juga terjadi di berbagai negara, mulai dari AS hingga beberapa negara di Asia.
“Kemungkinan besar IHSG akan bergerak turun di Selasa mengikuti pergerakan turun indeks saham regional dan global karena sentimen negatif dari kebijakan tarif Trump yang sudah menimbulkan balasan dari negara lainnya,” sebut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra kepada detikcom, Senin (7/4/2025).
Ariston menyoroti tarif yang cukup tinggi dipatok AS buat Indonesia, tarif impor untuk Indonesia diberikan sebesar 32%. Hal ini dikhawatirkan mendorong penurunan penjualan produk-produk hasil buatan Indonesia secara langsung.
“Indonesia juga dikenakan tarif yang cukup tinggi yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami penurunan penjualan di AS dan masih harus mencari gantinya yang membutuhkan waktu di negara lain,” kata Ariston.
Senada dengan Ariston, Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengungkapkan investor khawatir kebijakan tarif impor yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump dapat berimbas pada kinerja pendapatan korporasi yang jadi emiten di bursa efek. Hal ini yang mungkin akan membuat amblesnya IHSG esok hari.
“Kebijakan ini di pasar akan sangat membebani perekonomian dunia dan berimbas pada kinerja pendapatan korporasi. Ekonomi di AS sendiri juga besar kemungkinan akan resesi,” beber Lukman.
Lukman mengatakan sampai saat ini investor juga akan memantau ketat perkembangan negosiasi negara-negara dengan Trump untuk kebijakan tarif. Termasuk juga negosiasi Indonesia ke AS.
“Investor akan memantau perkembangan negosiasi negara-negara dengan Donald Trump, apakah bisa terjadi dengan kesepakatan yang reasonable,” sebut Lukman.
Terakhir, IHSG ditutup di level 6.500-an pada Kamis 27 Maret 2025 yang lalu, atau hari terakhir perdagangan sebelum libur lebaran. Kala itu IHSG pada penutupan naik sebesar 38,26 poin ke level 6.510,62 atau naik 0,59%.
IHSG kala itu dibuka di level 6.462 dengan level tertinggi 6.510,62 dan terendah 6.417,24. Volume transaksi tercatat 13,96 miliar, turnover Rp 10,92 triliun dengan frekuensi transaksi 939.389. Sebanyak 359 saham tercatat menguat, 230 saham melemah, dan 206 saham tidak mengalami pergerakan.
(hal/ara)