Jakarta –
Usaha Huawei untuk mengembangkan pembuatan chip di China salah satunya dilakukan dengan percobaan untuk membajak pegawai TSMC, pabrikan chip terbesar di dunia.
Seperti diketahui, dengan berbagai sanksi yang dikenakan Amerika ke Huawei, raksasa China itu tak bisa membeli ataupun memproduksi chip dengan teknologi kekinian. Teknologi chip yang bisa mereka miliki saat ini mentok di fabrikasi 7nm, padahal saat ini pengembangannya sudah mencapai 3nm.
Alhasil Huawei pun harus membanting tulang agar bisa mengejar ketertinggalannya itu, seperti memproduksi modem 5G dan juga chip dengan fabrikasi 5nm. Salah satu caranya adalah dengan secara rutin membujuk pegawai TSMC untuk mau pindah ke Huawei.
Dilansir Phone Arena, Kamis (7/11/2024), perusahaan perekrut tenaga kerja yang mewajili Huawei secara rutin, rata-rata tiga bulan sekali, mengontak engineer TSMC lewat email dan menawarkan mereka agar mau pindah ke Huawei.
Bujukannya ini tak main-main karena Huawei menawarkan berbagai bonus dan gaji yang sangat menggiurkan. Tawaran gajinya itu bisa mencapai tiga kali lebih besar dibanding gaji engineer itu di TSMC saat ini. Namun para engineer itu terlihat tak tertarik untuk menerima bujukan tersebut.
Ini karena TSMC berusaha keras untuk menjaga para engineernya itu agar tak pindah, termasuk lewat menaikkan gaji para engineernya. Selain itu, para pegawai TSMC ini juga merasa prospek pekerjaannya di masa depan akan terganggu jika mereka pindah ke Huawei.
Mereka khawatir nantinya tak bisa mencari pekerjaan lain jika pernah bekerja di perusahaan yang masuk dalam daftar hitam Pemerintah Amerika. Jadi saat nantinya mereka sudah tak dibutuhkan lagi di Huawei, kecil kemungkinan TSMC akan mau menerima mereka kembali.
(asj/asj)