Jakarta –
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan pengemudi LCGC yang melawan arah dan melakukan penganiayan terhadap kurir di Bekasi, Jawa Barat. Kabar baiknya kasus tersebut sudah selesai dan berakhir damai.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yus Jahan mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi kejadian ketika kasus tersebut ramai di media sosial. Dia menjelaskan, keributan tersebut bermula ketika mobil LCGC yang mau lawan arah diadang kurir dari depan.
“Iya betul lawan arah dia (pengemudi Ayla). Terus ada yang viralin. Iya betul dihadang, pengantar paket, kurir,” kata Yus Jahan kepada detikcom, dikutip Sabtu (1/2)
Viral LCGC lawan arah di Bekasi. Foto: Doc. Tangkapan layar.
|
Pihak kepolisian melakukan mediasi terhadap para pihak terlibat. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
“Intinya kasusnya sudah selesai. Yang pasti sudah ada perdamaian, sama-sama damai akhirnya pengemudi Ayla juga sudah minta maaf, kasusnya damai,” kata dia.
Diberitakan detikOto sebelumnya, tayangan yang menampilkan aksi arogan pengemudi LCGC viral di berbagai platform media sosial. Warganet menyayangkan sikap pelaku yang ‘main tangan’ meski jelas-jelas salah.
Dilansir dari video yang diunggah akun Instagram @infobekasiup, mobil LCGC dengan model Daihatsu Ayla terlihat melaju di arah berlawanan. Kendaraan tersebut berusaha ‘memotong’ jalur yang nampak cukup ramai.
Di saat bersamaan, ada kurir dengan sepeda motor yang melaju di arah sebenarnya. Hasilnya, dua kendaraan tersebut saling ‘bertemu muka’ hingga memicu gesekan antarpengendara.
“Adu cekcok hingga kekerasan dialami oleh driver ekspedisi online di Jl KH Mukhtar Tabrani, Bekasi Utara pada Selasa sore (28/1). Peristiwa itu membuat kemacetan makin parah dan penumpang Ayla tak terima dengan sikap driver yang menghalangi lalu lintas,” demikian bunyi takarir di unggahan tersebut.
Merasa jalurnya dihalangi, pengemudi Ayla marah. Dia kemudian turun dari kendaraan dan melakukan kekerasan terhadap kurir. Sementara warga yang berada di sekitar lokasi berusaha melerainya.
(sfn/dry)