Jakarta –
Di era sekarang, banyak penipu online berkeliaran dan mengincar korban dengan beragam modus. Salah satunya melalui telepon atau yang dikenal dengan vishing (voice phishing).
Oknum penipu mengaku-ngaku sebagai customer care dari bank, lembaga keuangan, hingga aplikasi dompet digital, untuk mencuri informasi sensitif seperti nomor rekening, PIN, atau data pribadi lainnya. Untuk itu, perlu berhati-hati jika menerima telepon dari orang asing, terlebih dari nomor tak dikenal.
Paling tidak kenali dulu tanda telepon scammer yang harus diwaspadai berikut ini:
Mengaku dari Pemerintah atau Perusahaan Besar
Jika menerima telepon atau SMS dari nomor tak dikenal, lalu si pengirim mengaku berasal dari lembaga pemerintah, lembaga keuangan, atau institusi-institusi lainnya, ada kemungkinan nomor tersebut adalah penipu.
Seorang scammer seringkali berpura-pura berasal dari lembaga penting agar terkesan kredibel.
Kualitas Panggilan Buruk/Suara Tidak Jelas
Phishing sering menggunakan teknologi VoIP (voice over IP), yang kadang menghasilkan suara tidak alami atau berisik di latar belakang. VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet.
Data suara diubah menjadi kode etik digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Terkait penggunaan tower satelit, sindikat penipu dipastikan menggunakannya secara ilegal.
Pemasangan suatu tower satelit seharusnya mendapat perizinan dari Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi).
Meminta Data Pribadi dan Informasi Sensitif
Ciri-ciri nomor telepon scammer yang lain adalah meminta informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit. Sebaiknya informasi seperti ini jangan pernah diberikan melalui telepon.
Begitu juga jika si scammer meneleponmu dan meminta informasi pribadi yang seharusnya sudah ia miliki. Misalnya, seorang scammer mengklaim berasal dari BPJS dan meminta nomor BPJS-mu. Jika benar petugas dari BPJS yang menelepon duluan, ia harusnya sudah memiliki data tersebut.
Nada Mendesak
Pelaku scam sering menciptakan rasa panik, misalnya dengan mengatakan akun pengguna bermasalah atau memiliki tunggakan pajak. Jika berada di situasi ini, jangan terburu-buru mengambil keputusan, alangkah baiknya mengidentifikasi ulang penelepon.
Modus penipuan ini tentunya dapat menyasar siapa pun, termasuk pengguna aplikasi DANA. Karena itu, DANA mengimbau pengguna untuk lebih waspada melihat maraknya penipuan online yang mengatasnamakan customer service (CS).
DANA menegaskan pihaknya tidak pernah menghubungi customer terlebih dahulu tanpa adanya laporan. Selain itu segala keluhan dan aduan hanya akan dilayani melalui DIANA di aplikasi DANA, email [email protected], call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia.
Agar kamu tidak terkena Jebakan Badman, lakukan 3 langkah ini jika ada oknum CS
mencurigakan yang mengatasnamakan DANA:
Edukasi kejahatan di dunia maya. Foto: dok. DANA
|
Monitor
Selalu perhatikan semua pergerakan online mencurigakan yang terjadi padamu. Seperti contoh, jika ada CS yang meminta data pribadi seperti PIN, Kode OTP, dan lainnya, kamu bisa abaikan saja karena biasanya CS tidak akan meminta untuk membagikan data-data tersebut. Selain itu, cek juga apakah yang menghubungi kamu dari channel official DANA atau bukan.
Konfirmasi
Selanjutnya, supaya terhindar dari jebakan badman yang mengaku sebagai CS DANA, bisa melakukan konfirmasi lewat DANA Protection di aplikasi DANA. Di laman DANA Protection ini, kamu bisa lho mengecek nomor, akun sosmed, atau link mencurigakan apakah benar dari DANA atau bukan.
Lapor
Jika terkonfirmasi bukan dari DANA, segera laporkan melalui bagian Laporkan via Aduan Nomor di laman DANA Protection. Nantinya kamu akan langsung terhubung dengan layanan Komdigi.
Dengan cara ini, juga bisa ikut membantu para pengguna DANA yang lainnya agar tidak terkena jebakan badman.
Jangan lupa juga untuk langsung block dan report nomor atau social media palsu yang menghubungi pengguna sesegera mungkin. Biar makin aman, tips-tips ini bisa dilakukan:
• Jangan asal klik link atau isi form dari pihak tidak jelas yang mengatasnamakan DANA.
• Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram & lainnya.
• Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA.
• Segera report dan block nomor WhatsApp yang mengatasnamakan DANA.
• Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya ya.
DANA memastikan pihaknya tidak pernah meminta data peribadi kepada para pengguna. Selain itu, jika ada yang mengaku sebagai CS, para pengguna bisa melakukan konfirmasi lewat fitur DANA Protection di aplikasi.
Lewat fitur ini pengguna bisa melakukan pengecekan nomor akun sosmed, hingga link mencurigakan. Untuk info lebih lanjut terkait CS palsu DANA, bisa cek di sini ya.
(prf/ega)