Jakarta –
Takjil banyak dijajakan selama bulan puasa. Namun hati-hati mengonsumsinya karena bisa jadi takjil mengandung bahan berbahaya seperti ini.
Berburu takjil adalah agenda favorit orang Indonesia untuk membunuh waktu menunggu azan magrib. Aneka takjil manis maupun gurih pun jadi incaran.
Namun, dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen makanan takjil mengandung bahan berbahaya.
Bahan-bahan berbahaya tersebut antara lain, seperti formalin, rhodamin B, boraks, dan methanil yellow, yang dapat mengancam kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Hasil pemeriksaan BPOM di Pasar Benhil, Jakarta Pusat, makanan dan minuman berbahaya diantaranya mie dan kerupuk yang berwarna mencolok mengandung boraks dan rhodamin B, juga cendol yang berwarna hijau mengandung pewarna tekstil.
“Selama Ramadan dan jelang Idul Fitri, terjadi tren peningkatan peredaran dan kebutuhan pangan. Dalam rangka mengawal keamanan pangan bagi masyarakat, BPOM melakukan intensifikasi pengawasan pangan,” imbauan resmi BPOM RI melalui akun Instagram @BPOM_RI, Sabtu (23/3).
Waspadai bahan-bahan berbahaya berikut yang mungkin terkandung dalam takjil:
1. Rhodamin B
Konsumsi bahan-bahan berbahaya seperti rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati serta meningkatkan risiko kanker hati dan gagal ginjal.
2. Formalin
Sementara formalin, yang dikenal sebagai zat beracun, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari gangguan pernafasan hingga risiko kanker mulut dan tenggorokan jika digunakan dalam jangka panjang.
Waspadai takjil ramadan mengandung bahan berbahaya. Foto: iStock
|
3. Methanil Yellow
MY atau Methanil Yellow merupakan bahan aditif, termasuk jenis bahan yang tidak boleh tercampur dalam makanan.
Jenis pewarna sintetis ini juga bisa beracun, dinilai banyak digunakan di dalam permen, kacang-kacangan, dan manisan.
4. Boraks
Boraks merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan dalam produk non-pangan, seperti kertas, kayu, plastik.
Hal ini menyebabkan boraks menjadi berbahaya jika terkandung dalam makanan. Mengonsumsinya dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Ciri-ciri makanan mengandung boraks diantaranya bertekstur sangat kenyal dan tahan beberapa hari jika disimpan dalam suhu kamar.
Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan takjil berbahaya, terutama pada malam hari atau saat sahur.
Gangguan pencernaan berupa diare yang acap kali muncul pagi hari, nyeri ulu hati juga menjadi keluhan orang yang sedang berpuasa.
Jadi, jangan asal membeli santapan takjil. Waspadai beragam jenis takjil yang dijual pada saat Ramadhan.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Waspadai Takjil Berbahaya Selama Bulan Ramadhan!”
(adr/adr)