Jakarta –
Banyaknya kegiatan selama Ramadan sedikit-banyak memang dapat mengganggu program olahraga. Boleh-boleh saja dikurangi, tapi sebaiknya tidak off sama sekali.
“Kita sarankan tidak lebih dari seminggu untuk off,” kata dr I Gusti Made Febry Siswanto SpOT(K), konsultan sport injury dari RS Abdi Waluyo, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (22/3/2024).
“Kita sarankan juga, walaupun tidak melakukan kegiatan seperti normalnya, selama masa off ini jangan benar-benar off. Mulai lakukan conditioning yang ringan-ringan,” tambah dr Febry.
Selama puasa, dr Febry menyarankan memang ada penyesuaian dari sisi intensitas. Tidak perlu seberat saat tidak puasa, karena bagaimanapun ada perubahan pola makan yang mempengaruhi asupan nutrisinya.
Conditioning yang disarankan setelah lama off olahraga utamanya adalah stretching, mencakup seluruh otot tubuh dan ditambah stretching untuk otot-otot yang sering digunakan saat olahraga. Selain itu, dr Febry juga menyarankan latihan kardio untuk mengembalikan stamina dan pernapasan.
Jika telanjur mengalami peningkatan berat badan karena kelamaan off dan ditambah kalap makan enak melulu, maka harus ekstra hati-hati. Selain persendian mendapat beban ekstra, otot-otot tubuh juga cenderung mengalami kekakuan yang mempengaruhi flexibility atau kelenturan dan kemampuannya melakukan gerakan maupun menahan suatu gaya.
“Berkurangnya kemampuan otot seperti ini, ditambah beban yang bertambah, maka risiko cedera akan meningkat,” ujar dr Febry mewanti-wanti.
(up/up)