![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/08/gus-iqdam-naik-mobil-mewah-diduga-pelat-palsu_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilu Taubah, Ilham Burhanuddin alias Jebor memberikan penjelasan soal huru-hara Gus Iqdam naik mobil mewah merek GMC. Dia menegaskan, kendaraan tersebut bukan milik si ulama, melainkan dipinjamkan temannya.
Jebor justru meminta masyarakat mendoakan Gus Iqdam agar bisa membeli mobil sejenis. Sebab, kendaraan tersebut memang dikenal mahal.
“Itu (mobil) punya temannya Gus Iqdam. Gus Iqdam dipinjami, disuruh bawa. Doakan saja Gus Iqdam bisa beli yang seperti itu,” ujar Jebor, dikutip dari detikJatim, Senin (10/2).
Pengajian Gus Iqdam Foto: Istimewa
|
Jebor mengaku tak tahu pasti siapa teman Gus Iqdam yang meminjamkan mobil mewah tersebut. Namun, yang jelas, kendaraan itu milik teman sekaligus jamaah Gus Iqdam.
“Temannya yang minjemin (mobil), kurang tahu saya orangnya siapa. Jamaah katanya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Jebor juga menjelaskan soal nomor polisi (nopol) palsu yang dipakai di mobil mewah tersebut. Dia mengatakan ada kesalahan informasi dari pemilik kendaraan.
Mulanya, kata dia, nopol tersebut tak boleh digunakan siapapun. Namun, saat proses penetapan nomor pelat dan sebagainya justru telah digunakan orang lain.
“Kalau masalah pelat, itu sebenarnya awalnya tidak ada yang pakai tapi setalah diproses ternyata sudah ada yang pakai. Ini masih di-push lagi untuk konfirmasi masalah pelat itu,” tuturnya.
Sebagai catatan, video yang memperlihatkan Gus Iqdam naik mobil mewah GMC viral di berbagai platform media sosial. Kabarnya, pemandangan tersebut diambil saat penceramah muda itu mengisi pengajian di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, akhir bulan lalu.
Meski viral dan menjadi gunjingan publik, namun Gus Iqdam menanggapinya dengan santai. Dia juga meminta maaf seandainya ada kesalahan dari sikapnya tersebut.
“Gus Iqdam menyikapi santai, tapi ya bilang mohon maaf kalau ada kesalahan. Itu (mobil) dipakai sekali,” kata dia.
(sfn/dry)