Bandung di akhir tahun lalu dihebohkan dengan getok parkir kepada bus pariwisata hingga ratusan ribu. Kini, kawasan yang menjadi lokasi perkara jadi begitu sepi trotoarnya.
Kasus getok tarif parkir kembali terjadi di Kota Bandung. Kali ini, seorang pengemudi bus wisata menjadi korban getok tarif parkir di kawasan Bandung Zoo. Tak tanggung-tanggung, dia dimintai uang Rp 150 ribu untuk sekali parkir.
Kasus pungli yang dialami pengemudi bus itu viral di media sosial. Pengemudi bernama Taher mengunggah saat dia diminta membayar tarif parkir Rp 150 ribu saat mengantar rombongan wisata ke Bandung Zoo.
Saat dihubungi detikJabar, Taher mengaku peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/12/2024). Taher menuturkan, getok parkir yang dialaminya terjadi saat dia membawa rombongan keluarga untuk berwisata ke Bandung Zoo.
“Awalnya saya jemput tamu di stasiun KCIC Tegalluar, saya tanya mau kemana mereka mau ke Bandung Zoo, itu rombongan keluarga. Pas kesana parkiran penuh, di pintu masuk sudah ada plang parkir penuh,” ujarnya.
Saat itulah, bus yang dibawa Taher dihampiri sejumlah oknum juru parkir dan menawarkan agar rombongan turun sementara bus diparkir di dekat gerbang 2 Bandung Zoo. Taher pun mengiyakan tawaran tersebut.
“Langsung aja oknum itu nyamperin ke bus, saya buka jendela katanya parkir penuh, kalau mau turun di sini nanti parkir di gerbang 2. Oke kata saya, itu belum tanya tarif,” katanya.
Namun Taher terkejut setelah mendengar tarif parkir yang diminta yaknu Rp 150 ribu. Dia menuturkan, karena sewa bus tidak termasuk biaya parkir, Taher memberi tahu tamunya terkait tarif tersebut.
“Setelah tamu turun oknum itu bilang, tarifnya parkir Rp 150 ribu. Saya bingung selama saya di bus wisata baru pertama parkir Rp 150 ribu. Saya kemudian bilang ke tamu itu, karena sewanya tidak termasuk parkir,” tutur Taher.
“Kemudian saya bilang ke tamu parkirnya Rp 150 ribu, dia kaget mahal banget, nawar Rp 100 ribu tapi oknumnya bilang gak bisa. Dia bilang itu ada setor ke orang dalam dan orang Dishub. Dia terus terang bilang begitu, setor kata oknum tukang parkir itu,” lanjutnya.
Mau tidak mau kata Taher, tamunya membayar uang parkir Rp 150 ribu tersebut. Setelah semua rombongan masuk, Taher bersama oknum jukir itu diarahkan untuk memarkir bus. Tapi lokasi parkir justru tidak sesuai kesepakatan awal.
“Setelah rombongan masuk oknum parkir masuk ke bus, ternyata muter ke Jalan Dayang Sumbi, katanya di gerbang dua. Tahu-tahu parkir di depan ITB di bawah plang larangan parkir, kata dia aman yasudah saya ikutin. Tukang parkir kemudian pergi nyiapin kwitansi dan saya kasih Rp 150 ribu,” ungkapnya.
Selama menjadi pengemudi bus wisata, Taher mengaku baru kali pertama harus membayar tarif parkir Rp 150 ribu. Biasanya kata dia, tarif parkir bus wisata ada di kisaran Rp 50-60 ribu.
“Rp 150 ribu untuk bus tidak etis. Selama saya bawa bus wisata normalnya ya kalau ikutin aturan bus itu Rp 8 ribu satu jam, cuma kalau bus wisata kayak di Alun-alun Bandung itu Rp 60 ribu bus medium, cuma Rp 60 ribu saya pribadi puas karena ada tempatnya, ada fasilitas parkirnya,” terang Taher.
“Rata-rata Rp 50-60 ribu oke karena makan tempat ya. Kalau kemarin Rp 150 ribu di pinggir jalan gimana kalau ada kecelakaan, saya yang rugi. Untungnya tamunya baik, gak mau pusing. Coba kalau agak rewel, komplen ke kantor saya yang kena lagi,” tutup Taher.
Selanjutnya, pelaku ditangkap saber pungli >>>
Simak Video “Video Terduga Pelaku Getok Tarif Parkir di Bandung Zoo Kena OTT“
[Gambas:Video 20detik]