Jakarta –
Demonstrasi menolak kenaikan PPN menjadi 12 persen berlangsung di seberang Istana Merdeka. Berbagai aspirasi disuarakan massa aksi, termasuk jerit suara hati dari Gen Z.
Alika (22), salah satu mahasiswa yang ikut aksi, mengaku keberatan dengan kenaikan PPN 12 persen. Dia menyebut kenaikan ini akan berpengaruh terhadap sektor-sektor hiburan bagi kaum Gen Z.
“Kita menuntut agar pemerintah bisa membatalkan kebijakan untuk menaikkan pajak 12 persen. Karena kemarin juga saya lihat risetnya CELIOS (Center of Economic and Law Studies), kalau misalkan pajak ini sangat memberatkan, terutama Gen Z ya. Saya kan Gen Z, kayak misalkan hiburan Netflix, itu juga tiket konser itu juga akan naik,” ujar Alika kepada detikcom di lokasi aksi seberang Istana Merdeka, Kamis (19/12/2024).
Selain itu, dia menyoroti sektor-sektor lain yang dinilai bisa menjadi solusi dari kebijakan kenaikan pajak oleh pemerintah. Dia menyebut pemerintah semestinya membuat kebijakan kenaikan pajak terhadap karbon hingga kelompok konglomerat.
“Terus bagaimana bisa pemerintah menaikkan pajak di saat proyek megabesar yang memberatkan APBN itu seperti IKN masih berjalan? Terus juga sebenarnya masih banyak juga prioritas lain yang bisa dinaikkan,” kata Alika.
“Misalkan kayak carbon tax yang dari dulu tuh wacananya nggak pernah dijalankan dan wacananya nanti 2025. Lalu juga kenapa pemerintah nggak menaikkan pajak orang orang kaya kayak wealth tax gitu, terus juga perusahaan nikel,” ungkapnya.
Massa aksi di seberang Istana Merdeka berdemo sejak pukul 15.00 WIB. Mereka tampak mengenakan pakaian hitam-hitam.
Selain itu, mereka terlihat membawa tulisan-tulisan yang berisikan protes atas kenaikan PPN 12 persen. Salah satu ungkapan protes yang disampaikan adalah poster dengan tulisan ‘Rezeki Dipatok PPN 12 persen’ lengkap dengan gambar ayam jago.
Tak hanya itu, ada juga poster yang bertulisan ‘Tolak Pajak 12 persen’. Mereka juga terdengar terus berteriak dengan ungkapan ‘Tolak PPN 12 persen’.
(gbr/gbr)