Jakarta –
Pengukuran cuaca dan iklim penting dilakukan untuk dapat menghasilkan catatan akurat tentang masa lalu, memberikan gambaran apa yang terjadi saat ini, memberikan peringatan akan kejadian ekstrem, serta dapat menjadi titik awal yang tepat untuk memperkirakan keadaan cuaca dan iklim masa depan.
Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggunakan metode penginderaan jarak jauh untuk pengamatan profil vertikal atmosfer bawah dan atas Bumi dalam skala global yaitu Global Navigation Satellite System-Radio Occultation (GNSS-RO) untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi
“Selain memiliki akurasi yang baik, resolusi vertikal yang tinggi juga cakupannya sangat global yaitu daratan dan lautan. Dan yang paling utama adalah pengukuran dengan teknik GNSS-RO dapat dilakukan terus menerus, yang berarti tidak dibatasi keadaan cuaca seperti cerah, berawan, badai dan lainnya,” ungkap Noersomadi, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN dalam live talkshow Bincang Sains Kawasan Bandung Garut (BISAAN BANGGA) melalui saluran YouTube BRIN Indonesia, Jumat (13/12/2024).
Noersomadi beserta tim menerapkan GNSS-RO untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi di Indonesia sehingga dapat digunakan sebagai perangkat menganalisis cuaca, pemantauan iklim, verifikasi model, penelitian cuaca luar angkasa dan ionosfer, serta analisis gelombang gravitasi.
Si GATOTKACA
Dengan keunggulan yang dimiliki GNSS-RO, Noersomadi mengembangkan sistem informasi bernama GNSS for Atmospheric Observation and Tracking the Climate Change atau disebut GATOTKACA.
Sistem ini memberikan informasi kandungan uap air di atas 2 km di wilayah Indonesia yang ditampilkan menjadi sebuah data dan profil parameter dasar atmosfer mencakup temperatur, kelembapan, dan tekanan udara yang diperoleh dari satelit Constellation Satellites for Meteorology, Ionosphere, and Climate mission #2 (COSMIC-2) GNSS-RO.
“Analisis dan interpretasi data menjadi mudah dilakukan karena GATOTKACA menampilkan teknik kontur yang di-overlay pada peta dasar Indonesia yang dilengkapi legenda, lintang dan bujur. Sehingga, pengguna cukup mengakses data kelembapan dalam bentuk list data atau viewer data yang telah divisualisasikan,” imbuh Noersomadi.
Selain itu, visualisasi ini dapat difilter berdasarkan waktu baik dalam tahun, tanggal maupun jam. Seluruh data tersebut dapat diakses di https://gatotkaca.brin.go.id/ dan diunduh secara gratis untuk kebutuhan analisis lebih lanjut pengguna.
Cuaca dan iklim memberi pengaruh yang besar terhadap berbagai aktivitas masyarakat. Dalam pertanian, cuaca dan iklim menentukan jenis tanaman yang sesuai dan waktu tanam.
Contohnya, di bidang perindustrian, iklim mempengaruhi mata pencaharian penduduk, seperti industri garam yang membutuhkan terik matahari lebih banyak untuk produksinya. Sedakan di bidang perhubungan, cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, serta kabut mempengaruhi kelancaran jalur transportasi khususnya penerbangan dan transportasi laut.
“Pada bidang kesehatan, cuaca dan iklim banyak mempengaruhi kesehatan manusia, seperti munculnya penyakit-penyakit tertentu di cuaca tertentu. Dan pada bidang budaya, iklim mempengaruhi cara hidup masyarakat Indonesia, seperti cara berpakaian, dan sebagainya. Selain itu, iklim mempengaruhi juga pada perencanaan konstruksi bangunan,” terang Noersomadi.
(rns/fay)