Fosil manusia purba yang ditemukan di sebuah gua di China timur memiliki ciri-ciri manusia primitif dan modern. Ilmuwan menyebutkan, temuan ini berpotensi menantang teori ‘out of Africa’ dalam sejarah peradaban manusia modern.
Dikutip dari South China Morning Post, fosil dari satu keluarga yang berjumlah 20 ditemukan di gua Hualongdong di provinsi Anhui. Fosil-fosil tersebut berasal dari sekitar 300 ribu tahun yang lalu, yakni periode antara Homo erectus purba dan Homo sapiens modern yang bukti fosilnya terbatas.
Tim dari China Science Academy (CSA) di Beijing mengatakan, kelompok fosil tersebut mewakili populasi manusia purba paling awal yang ditemukan di Asia Timur dalam proses evolusi mereka menuju Homo sapiens hingga manusia masa kini.
Para peneliti mempresentasikan temuan mereka pada konferensi akademis minggu lalu yang dihadiri oleh hampir 100 ilmuwan China dan internasional di daerah Dongzhi, tempat gua tersebut berada.
Para ilmuwan mulai menggali situs tersebut pada 2013 setelah ditemukan di 1988. Selama bertahun-tahun, fosil 20 manusia purba telah digali, termasuk tengkorak yang relatif lengkap, bersama dengan fosil lebih dari 80 spesies vertebrata, lebih dari 400 artefak batu, dan banyak fragmen tulang dengan bekas potongan.
Fosil manusia purba yang ditemukan tahun ini meliputi tulang metatarsal yang terpelihara dengan baik, tulang frontal, bagian tulang paha, dan delapan fragmen tengkorak. Tulang kaki dapat menyimpan petunjuk tentang tinggi dan gaya berjalan manusia.
Situs Hualongdong ditemukan pada 1988 dan pekerjaan penggalian dimulai 2013.. Foto: via Xinhua
|
Fosil mamalia dan reptil juga telah ditemukan di tahun ini, termasuk hewan yang telah punah seperti panda purba dan stegodon, yang masih berkerabat dengan gajah modern. Menurut para ilmuwan, banyak hewan yang tidak tinggal di dekat gua tersebut, yang berarti mereka mungkin telah dipindahkan dari tempat yang jauh.
Pemimpin tim penggalian Wu Xiujie, peneliti paleontologi vertebrata dan paleoantropologi di CAS, mengatakan fosil tersebut memiliki karakteristik antara tahap Homo erectus dan manusia modern, tidak seperti fosil manusia pramodern lainnya.
Mengacu pada tengkorak seorang gadis berusia 13-14 tahun yang ditemukan pada 2015, Wu mengatakan fosil tersebut menunjukkan perpaduan unik antara karakteristik primitif dan modern.
“Struktur wajah dan rahang bawah menunjukkan evolusi awal menuju manusia modern, termasuk wajah datar, rongga mata tinggi, tengkorak ramping, dan tulang rahang yang menunjukkan perkembangan awal dagu, ciri khas manusia modern,” kata Wu.
“Dia sudah tampak sangat mirip dengan kita, tetapi masih mempertahankan beberapa ciri kuno,” tambahnya.
Kelompok Cerdas
Foto: via Xinhua |
Wu mengatakan fosil tersebut menunjukkan kelompok itu cerdas, peralatan batu mereka yang dibuat dengan sangat halus menunjukkan tingkat keterampilan teknis yang relatif tinggi, dan bahwa mereka telah berevolusi menuju tahap Homo sapiens.
Ia mengatakan, keluarga itu kemungkinan menyiapkan makanan di ruang makan dan tidur di kamar tidur di dalam gua karst untuk melindungi diri dari binatang buas. Namun, gua tersebut telah runtuh dan tim mengatakan bahwa menjelajahi area tersebut akan menjadi langkah selanjutnya dengan harapan menemukan lebih banyak fosil.
Liu Wu, peneliti lain di lembaga tersebut yang telah bekerja di lokasi gua itu selama lebih dari satu dekade, mengatakan transisi evolusi dari bentuk manusia purba ke manusia modern di Asia Timur mungkin terjadi 300 ribu tahun yang lalu, sekitar 100 ribu tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
“Manusia Hualongdong adalah manusia purba paling awal di Asia Timur yang menunjukkan ciri-ciri Homo sapiens terbanyak dan berada di titik balik penting dalam evolusi dari manusia purba menuju manusia modern,” kata Liu.
“Transisi evolusi awal menuju manusia modern kemungkinan besar terjadi di daerah yang relatif terisolasi, sementara bagian lain China masih dihuni oleh anggota manusia purba,” jelasnya.
Ahli paleontologi Xu Xing, direktur CSA, mengatakan meskipun teori evolusi manusia yang telah lama dianut menunjukkan bahwa manusia modern berasal dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, penemuan fosil baru-baru ini, khususnya di China, menunjukkan bahwa proses ini lebih rumit daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Selama sebagian besar masa lalu, bukti fosil manusia purba terutama berasal dari Afrika atau Timur Tengah. Jangka waktu 300 ribu tahun sangat penting untuk memahami asal usul manusia modern,” katanya.
Ia menambahkan, rahang bawah dari fosil tengkorak remaja tersebut mungkin dapat menjawab pertanyaan penting tentang kemunculan Homo sapiens.
“Beberapa ilmuwan percaya bahwa asal usul manusia modern mungkin berasal dari tempat yang berbeda. Kita akan menunggu dan melihat apakah fosil Hualongdong dapat mendukung sudut pandang ini,” katanya.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Temuan Tengkorak Homo Erectus Terlengkap Berusia 1 Juta Tahun“
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)