Jakarta –
Jorge Martin dikhawatirkan susah beradaptasi dengan motor Aprilia. Sebab Martin sudah terbiasa dengan Ducati Desmosedici GP, motor superior di atas lintasan saat ini.
Martin membela Aprilia mulai 2025. Dia menggantikan Aleix Espargaro yang pensiun akhir musim ini.
Espargaro tahu betul bagaimana kondisi motor Aprilia RS-GP. Tanpa menyangsikan kualitas Martin, sahabat dekatnya itu cemas level performa Martin bakal menurun tahun depan.
Di sisi lain, Aprilia RS-GP punya potensi sebagai kompetitor terdekat Ducati. Buktinya Maverick Vinales bisa menyapu bersih kemenangan sprint dan main race di MotoGP Amerika 2024.
Tahun 2022, Aleix Espargaro ikut berebut jadi juara dunia. Meski pada akhirnya pabrikan Noale itu finis di posisi empat klasemen akhir MotoGP.
Performa Aprilia yang naik turun bikin Espargaro cemas terkait masa depan Martin. Perasaan Espargaro sebenarnya campur aduk.
“Ini memberi saya kesenangan yang luar biasa,” kata temannya, Espargaro kepada Motosprint.
“Itu juga membuat saya khawatir karena tidak akan mudah setelah sekian lama di Ducati, dengan motor pemenang, untuk tiba di Aprilia dengan konsep yang benar-benar berbeda,” jelas Espargaro.
“Ini tidak akan mudah, tapi dia sahabatku dan menitipkan motorku padanya adalah sebuah mimpi,” tambah dia lagi.
Espargaro berharap rider Spanyol berusia 26 tahun itu bisa sukses merebut juara dunia tahun ini. Espargaro optimistis sahabatnya itu bisa jadi juara dunia.
“Jorge akan memenangkannya. Ia punya keuntungan yang baik. Ia telah membuktikan bahwa ia cepat, terutama di beberapa balapan terakhir. Perbedaan antara Pecco dan Jorge dibandingkan pembalap lainnya sungguh impresif, mengingatkan saya kepada duel-duel legendaris pada masa lalu. Mereka berdua layak jadi juara,” tutupnya.
(riar/lua)