Jakarta –
Berhasil ikut mengantar Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, Elon Musk beralih ke politik Eropa, yang memicu alarm kewaspadaan di antara para politisi.
Nakhoda Tesla dan SpaceX itu blak-blakan mendukung partai AfD (alternative for germany) yang berhaluan kanan, menuntut pembebasan Tommy Robinson, ekstremis anti Islam Inggris yang dipenjara, dan menyebut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sebagai tiran jahat yang seharusnya dipenjara.
Dikutip detikINET dari Associated Press, politisi Eropa cemas dengan aksi Musk. Akunnya di X penuh bahasa kasar melabeli politisi orang bodoh, serta retweet akun sayap kanan dan anti imigran. Andrew Chadwick, profesor komunikasi politik Universitas Loughborough, mengatakan Musk memakai X untuk menyebar pandangan politiknya.
“Kami lihat Musk mulai menyelaraskan diri dengan gerakan internasional sayap kanan ekstrem. Jika Anda lihat jenis orang yang dia dukung, ia mengumpulkan sekelompok influencer sayap kanan yang berbeda, banyak dari mereka punya banyak pengikut, dan menyajikan bukti mereka sebagai dasar intervensi ke politik Eropa,” jelasnya.
Musk ikut campur ke politik Jerman, yang akan menyelenggarakan pemilu 23 Februari setelah pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri tengah runtuh. Musk menulis di X: “Hanya AfD dapat menyelamatkan Jerman,”.
Ia menggandakan dukungan untuk AfD di media Welt am Sonntag, dengan mengklaim Jerman berada di ambang kehancuran ekonomi dan budaya. Akhir minggu ini Musk dijadwalkan mengadakan obrolan di X dengan salah satu pemimpin AfD, Alice Weidel.
Scholz mengatakan penting untuk tetap tenang atas serangan pribadi, tapi menyebut keterlibatan Musk dalam politik Jerman mengkhawatirkan. Dalam pesan tahun baru, Scholz menyebut jalan Jerman ke depan takkan diputuskan oleh pemilik saluran media sosial.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahaya kekuasaan tak terkendali di tangan miliarder teknologi dan destabilisasi yang ditimbulkan ke lembaga demokrasi. “Siapa dapat membayangkan, 10 tahun lalu, pemilik salah satu jaringan sosial terbesar di dunia akan campur tangan langsung di pemilu, termasuk di Jerman?” kata Macron.
Menteri Kesehatan Yunani Adonis Georgiadis mengatakan perilaku Musk mengganggu dan jauh dari kata lucu. “Seseorang tidak bisa begitu saja menggunakan platform, kekayaan, dan koneksinya untuk mencoba mendikte bagaimana pemerintahan dibentuk di setiap negara. Ini menjadi semakin berbahaya,” tandanya.
Musk makin fokus pada politik Inggris sejak Partai Buruh terpilih, menyebut Starmer pemimpin jahat yang memimpin negara tirani. Ia menyinggung pelecehan seksual anak, khususnya serangkaian kasus di Inggris utara beberapa tahun lalu, di mana sekelompok pria, sebagian besar asal Pakistan, diadili karena melecehkan puluhan gadis yang sebagian besar berkulit putih.
Musk menuduh Starmer gagal membawa pelaku ke pengadilan ketika ia jadi direktur penuntutan umum Inggris antara tahun 2008 dan 2013, tuduhan yang dibantah keras Starmer. “Saya menikmati politik yang tajam, perdebatan kuat yang harus kita lakukan, tapi harus berdasarkan fakta dan kebenaran, bukan kebohongan,” katanya.
X milik Musk sedang diselidiki otoritas Eropa yang berupaya mengekang kebencian, disinformasi, dan konten beracun lainnya. Juru bicara Thomas Regnier mengatakan akan melihat apakah wawancara streaming Musk dengan Weidel dari AfD memberikan perlakuan istimewa ke partai tersebut.
Analis senior Jato Felipe Munoz mengatakan aksi Musk berisiko meskipun pada akhirnya mungkin membuahkan hasil. “Eropa bergerak ke kanan. Lihat apa yang terjadi di AS. Taruhannya pada Trump berhasil. Dia memainkan permainan yang sama di Eropa,” ujarnya.
(fyk/rns)