Jakarta –
Belum lama ini, Elon Musk mengutarakan prediksi bahwa AI atau kecerdasan buatan segera melampaui kecerdasan semua manusia. Tentu tidak semua pihak setuju dengan pendapat nakhoda SpaceX dan Tesla itu.
“Pada tahun 2029, AI mungkin saja lebih pintar dari kombinasi seluruh manusia,” tulis Elon di Twitter. Elon memang seringkali mengutarakan bahaya perkembangan teknologi AI.
Yann Lecun selaku bos AI Meta tidak sepakat dengan pernyataan Elon tersebut. Pria yang dijuluki Godfather of AI ini menyebut kemampuan AI masih jauh di bawah manusia.
“Tidak. Jika begitu (prediksi Elon Musk benar), kita akan punya sistem AI yang bisa belajar sendiri untuk mengemudi sebuah mobil dalam latihan selama 20 jam, seperti halnya seorang remaja usia 17 tahun,” tulisnya di X.
“Sejauh ini kita masih belum memiliki kendaraan otonom penuh, self driving yang dapat diandalkan, bahkan saat sudah jutaan jam data untuk latihan diberikan,” paparnya, seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Sabtu (23/3/2024).
Ilmuwan ini sebelumnya sudah menyatakan berbagai argumentasi bahwa AI sebenarnya belum sangat cerdas. “Kita masih sangat jauh dari level intelijensi manusia. Anda bisa menggunakannya untuk memberi instruksi bagaimana membuat senjata kimia atau biologi. Tetapi salah,” katanya.
Saat ini menurutnya, level daya komputasi AI mungkin setara dengan otak kucing. Akan tetapi itu pun masih lebih pintar kucing.
“Kenapa sistem itu belum sepintar kucing? Seekor kucing bisa mengingat, dapat memahami dunia fisik, bisa merencanakan aksi kompleks, sebenarnya masih jauh lebih baik dari sistem LLM (large language model),” tuturnya.
Simak Video “Dalih OpenAI Disebut Pengkhianat oleh Elon Musk“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)