Jakarta –
Beberapa bulan lalu eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pernah memberi penjelasan terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Ia mengaku masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif akan baik-baik saja.
PPN akan dinaikkan pemerintah pada Januari 2025 menjadi 12%. Ia optimistis tidak akan ada gejolak berarti di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam pertemuannya dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sandiaga mengatakan bahwa stakeholder terkait telah menghitung dampak setelahnya.
“Dampak kenaikan PPN 12% pada sektor parekraf. Bahwa ini telah kita lakukan secara bertahap dan, insya Allah dampaknya tidak terlalu menimbulkan gejolak,” kata Sandiaga dalam temu jurnalis mingguan, Senin (25/3/2024).
“PHRI pun telah memberikan statement bahwa semenjak 2022 telah disampaikan. Jadi telah dihitung dan pemerintah tentunya akan melakukan kajian, dampak setelahnya,” dia menambahkan.
“Dan sebelumnya telah kita lakukan kajian dan tidak terlalu berdampak,” ujar dia lagi.
Lebih lanjut, Sandiaga menyebut bahwa efek baik kenaikan PPN adalah untuk penguatan fiskal Indonesia. Dan, efek paling luas dalam penerapan ini adalah kesejahteraan masyarakat.
“Dan kita harapkan bahwa kenaikan PPN ini akan lebih memperkuat fiskal kita, lebih menggeliatkan ekonomi nasional kita,” kata dia.
“Sehingga masyarakat bisa tentunya meningkatkan kesejahteraannya,” kata Sandiaga.
Terakhir, Sandiaga menginginkan agar para pengusaha dalam lingkup pariwisata juga ekonomi kreatif untuk tidak khawatir. Karena, pihaknya telah menghitung dengan cermat bahwa kenaikan PPN tidak akan menimbulkan gejolak berarti.
“Dunia usaha tidak perlu khawatir karena kami telah menghitung dengan cermat PPN di sektor parekraf ini. Mudah-mudahan kita bisa melalui tanpa gejolak,” ujar dia.
(msl/fem)