Jakarta –
Gunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menulis ulasan buruk ke restoran. Sindikat ini peras restoran dengan meminta uang ratusan juta rupiah.
Di era serba canggih, ulasan dan rating dari restoran di internet seperti di Google dan situs kuliner lainnya sangat berpengaruh. Kebanyakan calon pengunjung biasanya membaca ulasan tentang restoran tersebut sebelum memutuskan untuk makan di sana.
Sehingga ketika restoran dipenuhi dengan ulasan buruk di internet, maka hal tersebut bisa mengancam keberlangsungan restoran tersebut. Hal inilah yang dialami salah satu restoran yang ada di Inggris.
Dilansir dari DailyMailUK (19/12), kasus ini ditangani oleh Maximatic Media, perusahaan yang kerap membantu restoran dan tempat makan untuk meningkatkan citra mereka di internet.
Sang pemilik Nikolas Lemmel, baru saja menangani kasus di mana restoran yang namanya dirahasiakan ini ratingnya di Google anjlok dari 4.9 ke 2.3 dalam waktu satu malam saja.
Duh! Sindikat Ini Peras Restoran Rp 205 Juta dengan Tulis Ulasan Palsu Foto: Ilustrasi iStock
|
Sang pemilik resto terkejut saat restorannya dibanjiri komentar buruk dari ulasan palsu yang datang bertubi-tubi. Ulasan palsu itu menuliskan bahwa pelayanan di resto buruk, pemilik bersikap rasis, makanannya buat pengunjung keracunan dan masih banyak lagi.
Tak berapa lama setelahnya, pemilik resto mendapatkan email dari sindikat tersebut yang mengklaim bahwa mereka yang menuliskan ulasan buruk tersebut. Jika sang pemilik mau ulasan itu dihapus, sindikat itu meminta pemilik resto memberikan uang senilai £10,000 (Rp 205 juta) dalam bentuk Bitcoin.
Pemilik resto yang panik dan terkejut dengan serangan tersebut, langsung menghubungi Nikolas untuk membantu menyelesaikannya.
Nikolas menjelaskan bahwa ulasan palsu itu rupanya dibuat menggunakan teknologi bot berbasis AI. Sehingga sindikat ini bisa mengecoh Google, dengan menuliskan ulasan dari ratusan akun yang diakses dari London.
Duh! Sindikat Ini Peras Restoran Rp 205 Juta dengan Tulis Ulasan Palsu Foto: Ilustrasi iStock
|
Karena biasanya Google bisa menebak ulasan palsu yang dibuat oleh orang-orang yang tak pernah makan di tempat tersebut. Salah satunya dengan melacak lokasi alamat IP hingga ponsel yang digunakan.
Untungnya Nikolas bisa menghubungi Google untuk menjelaskan penipuan dan pemerasan yang menimpa restoran tersebut. Akhirnya semua ulasan palsu itu berhasil dihapus dari Google dan pemilik resto sangat bersyukur.
“Kalau kalian lihat ada tempat makan yang mendapatkan ratusan ulasan dalam waktu hitungan detik, itu merupakan tanda yang paling mudah untuk mengetahui bahwa restoran itu sedang diserang oleh sindikat seperti ini,” pungkas Nikolas.
(sob/odi)