
Jakarta –
Daftar maskapai yang melarang power bank dalam penerbangan bertambah panjang. Vietnam Airlines dan Vietjet Air mengikuti pelarangan itu.
Dikutip dari dikutip dari VN Express pada Kamis (27/3/2025), keputusan itu diambil setelah insiden yang dialami oleh Hong Kong Airlines pada 21 Maret. Penerbangan dari Hangzhou, China tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah power bank di tas penumpang meledak dan terbakar.
Kedua maskapai Vietnam itu mengatakan power bank tidak boleh dimasukkan ke dalam bagasi. Barang itu harus dikeluarkan dari bagasi kabin, dimatikan, dan disimpan di tempat yang mudah terlihat.
Penumpang dilarang mengisi daya perangkat elektronik termasuk power bank di dalam pesawat.
Singapore Airlines, Thai Airways, Eva Air, dan AirAsia sudah lebih dulu melarang penggunaan power bank di dalam pesawat.
Kebijakan dalam standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA)’ sudah memasukkan power bank sebagai barang berisiko.
Maskapai melarang membawa powerbank di bagasi terdaftar karena risiko baterai lithium menjadi terlalu panas.
Air Busan secara independen melarang penumpang menyimpan power bank dan rokok elektrik di bagasi kabin atas, yang disebutnya sebagai tindakan pencegahan sejak 4 Februari.
Mengikuti langkah Korea Selatan, China Airlines juga menyarankan penumpang untuk menghindari penggunaan pengisi daya portabel saat berada di dalam pesawat. Maskapai juga tidak mengizinkan pengisi daya portabel dikemas dalam bagasi terdaftar demi alasan keamanan.
(bnl/bnl)