
Jakarta –
Elon Musk nampaknya tidak peduli jika dirinya ditendang dari akademi ilmiah British Royal Society. Saat ini sudah lebih dari 3.400 ilmuwan di banyak komunitas menandatangani petisi dari Stephen Curry profesor emeritus biologi struktural di Imperial College London.
Nah, drama terbarunya, Elon Musk akhirnya buka suara tentang pendapat orang untuk mengeluarkannya dari Royal Society.
Sebelumnya pada hari Senin (3/3/2025), peraih Nobel dan pelopor AI Geoffrey Hinton, anggota Royal Society, mengunggah di X bahwa ia mendukung pemecatan Musk.
“Menurut saya Elon Musk harus dikeluarkan dari British Royal Society. Bukan karena ia menyebarkan teori konspirasi dan memberi hormat ala Nazi, tetapi karena kerusakan besar yang ia lakukan pada lembaga-lembaga ilmiah di AS. Sekarang mari kita lihat apakah ia benar-benar percaya pada kebebasan berbicara,” tulisnya pada pukul 02.13. Musk menanggapi kemudian menanggapi tweet tersebut dengan cepat pada 02.30.
“Hanya orang-orang bodoh yang pengecut dan tidak percaya diri yang peduli tentang penghargaan dan keanggotaan. Sejarah adalah hakim yang sebenarnya, selalu dan selamanya. Komentar Anda di atas sangat ceroboh, kejam, dan salah. Dengan demikian, tindakan spesifik apa yang memerlukan koreksi? Saya akan membuat kesalahan, tetapi berusaha memperbaikinya,” balas bos SpaceX dan Tesla tersebut.
Royal Society adalah akademi ilmiah independen di Inggris dan Persemakmuran. Ini persekutuan yang terdiri dari banyak ilmuwan paling terkemuka di dunia yang berasal dari semua bidang sains, teknik, dan kedokteran.
Musk makin berkuasa setelah dirinya memimpin Departement of Goverment Efficiency (DOGE) di AS. Sejumlah gebrakan muncul dan membuat alis para peneliti naik, misalnya pemotongan pada National Institute of Health (NIH) yang dianggap wujud ‘kehancuran ilmu sains AS’.
Dari surat terbuka, diketahui bahwa ada lebih dari 750 pakar di Inggris dan seluruh dunia yang menandatangani tuntutan ini. Alasan terbesarnya karena Musk dinilai mempromosikan ‘teori konspirasi yang tidak berdasar’ dan perilaku ‘jahat’ melanggar kode etik society.
Stephen Curry mengatakan dalam suratnya bahwa dia merasa prihatin dengan terhadap pelanggaran kode etik yang seharusnya dihargai para anggotanya.
“Saya bingung untuk memahami bagaimana tindakan-tindakan ini konsisten dengan kode etik yang mengharuskan para anggota untuk memiliki ‘perhatian yang semestinya terhadap pernyataan nilai-nilai yang dikembangkan dari waktu ke waktu oleh (Royal) Society,” ucap Curry dalam surat tersebut. Demikian melansir The Guardian.
(ask/ask)