Jakarta –
Artis Dimas Seto menepis telah meninggalkan dunia akting setelah beberapa tahun belakangan sibuk berbisnis. Ia mengaku masih main film dan akan tayang di tahun ini.
Suami Dhini Aminarti menegaskan dunia hiburan Tanah Air adalah jiwanya. Ia pun tak akan meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya.
“Kalau saya main film masih, kan kemarin baru beres. Tunggu ya, judulnya Mengejar Surga, tunggu nanti insyaallah bulan Juni tayang,” ujarnya di kawasan TMII, Jakarta Timur, kemarin.
“Kalau itu jiwa ya, saya berangkat dari dunia entertainment, seni peran itu nggak bisa ditinggalkan. Tinggal yang mana saya mau ambil mana yang tidak saja, kalau saya suka saya ambil, kalau punya message yang positif saya ambil,” lanjutnya.
Namun, Dimas Seto mengatakan kini selektif untuk berakting. Sebab ia ingin karyanya bermanfaat untuk orang lain.
“Ya banyak yang diurusin saja, kalau dulu cuma mikir syuting, tidur bangun syuting, cari duit, sekarang kan bermanfaat. Bukan hanya syuting, banyak hal yang saya lakukan bermanfaat karena kan umur itu nggak bisa diulang. Jadi kita pengin coba banyak hal barulah, membangun komunikasi, silahturahmi dengan banyak orang, terus mencoba hal yang belum kita jalani, terus pengin bisa bermanfaat untuk banyak orang, tenaganya, pikirannya,” tuturnya.
Bintang film Cinta Subuh tak menampik imbas dari selektif memilih peran berdampak ke dirinya yang merasa sudah tak laku. Apalagi banyak orang yang tahu soal perkembangan usahanya.
Tapi, Dimas Seto punya trik agar masyarakat tak lupa terhadap dirinya. Ia aktif bikin konten di media sosial.
“Apabila saya membatasi dunia seni itu, pick-pick-nya 2016 saya berhenti di sinetron, habis itu mengerjakan banyak hal salah satunya dunia usaha segala macam. Ya alhamdulilah saat saya berhenti seni ternyata medsos aktif, berkreasi dari media sosial, menghadirkan dengan konten-konten yang inspiratif. Atau buatin hal yang baik yang kita share akhirnya masih bisa masyarakat ingat dengan kita,” katanya.
Dimas pun merasakan perbedaan bagaimana seseorang populer di masanya dibanding zaman sekarang. Ia berharap orang-orang bisa memanfaatkan era modern dengan baik.
“Makanya bersyukurlah anak-anak yang bersyukur di zaman sekarang. Kalau dulu berkarya itu harus punya prestasi, harus kerja punya karya, mau dikenal orang kita harus punya karya. Kalau sekarang nggak, punya media sosial semua, kita bisa dikenal orang. Tinggal bagaimana tanggung jawab kita, kita mau dikenal positif atau negatif,” pungkasnya.
(mau/pus)