
Koh Samui –
Popularitas serial HBO “The White Lotus” season ketiga yang mengambil lokasi syuting di Thailand, memicu lonjakan minat wisatawan untuk mengunjungi negara tersebut, khususnya Koh Samui. Fenomena ini dikenal sebagai “The White Lotus Effect,” namun kekhawatiran akan over-tourism mulai muncul.
Serial HBO yang sangat populer The White Lotus kini kembali dengan season ketigannya. Dengan suguhan pesona indah Thailand.
Setelah sukses dengan dua season sebelumnya yang syuting di Hawaii dan Sisilia, serial itu tetap berhasil memikat penonton berkat komentar sosial tajam dan visual yang begitu memukau.
Dilansir dari The Nation, Jumat (19/3/2025) season ketiga sebagian besar difilmkan di Four Seasons Resort Koh Samui, Thailand yang mewah, dengan beberapa adegan juga diambil di Anantara Bophut Koh Samui Resort serta berbagai lokasi di Phang Nga dan Bangkok.
Tak bisa dipungkiri, penggambaran lokasi eksotis dalam serial tersebut telah membuat banyak penonton tertarik untuk berkunjung, yang kemudian memunculkan fenomena yang disebut ‘White Lotus Effect’. Istilah tersebut merujuk pada dampak langsung serial yang mendorong penonton untuk mencari tahu lebih jauh dan mengunjungi tempat-tempat yang muncul dalam cerita.
Dampak pada Pariwisata
Menurut laporan dari Expedia, minat terhadap Four Seasons Resort Koh Samui melonjak hingga 370% dari wisatawan yang berasal dari Hong Kong. Begitu pula, minat terhadap Koh Samui meningkat 115% di Singapura, 95% di Amerika Serikat, dan 70% di Australia.
Sementara itu, Trip.com melaporkan bahwa pemesanan penerbangan dan hotel menuju Koh Samui meningkat hampir 30% dibandingkan tahun lalu, dengan wisatawan dari Jerman, Inggris, dan Prancis menjadi yang paling banyak mempengaruhi permintaan ini.
White Lotus Effect itu terasa sangat besar di Thailand. Menurut firma analisis media sosial Sprout Social, penyebutan tentang Thailand di media sosial meningkat sebesar 60% dalam tiga hari sebelum dan sesudah pemutaran perdana musim ketiga.
Secara keseluruhan, Thailand disebutkan sebanyak 1.385.000 kali di berbagai platform media sosial, dengan keterlibatan tertinggi ditemukan di Thailand (86.016 penyebutan), AS (45.728), dan Brasil (18.613). Yang lebih menarik lagi, hampir 85% dari semua komentar memiliki sentimen positif, dan ketika Thailand disebutkan, 99% di antaranya juga bernada positif.
Pantai Chaweng di Koh Samui. (Getty Images/Jan-Otto)
|
Peningkatan popularitas itu juga berdampak pada sektor pariwisata secara langsung. Tarif kamar per malam di Koh Samui, misalnya, mengalami kenaikan sebesar 28% dibandingkan tahun lalu yang menunjukkan permintaan yang semakin tinggi.
Representasi dan Tema Budaya
Season ketiga The White Lotus kali ini menyelami tema spiritualitas timur dan eksplorasi budaya, membawa penonton lebih dekat dengan kekayaan tradisi dan keindahan alam Thailand. Ulasan-ulasan awal sangat memuji cerita yang mendalam, pengembangan karakter yang lebih kompleks, serta bagaimana budaya Thailand diintegrasikan dengan sangat baik ke dalam alur cerita.
Namun, meskipun ada dampak positif bagi pariwisata, banyak orang mulai khawatir tentang pariwisata berlebihan yang bisa merusak lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat setempat.
Mencontoh seperti Bali dan Venesia, yang mengalami kerusakan akibat lonjakan wisatawan setelah menjadi sorotan di film dan media global. Kerusakan lingkungan dan gangguan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk lokal adalah harga yang harus dibayar.
Untuk menghindari hal serupa, Thailand mungkin perlu mempertimbangkan strategi yang lebih bijaksana dalam mengelola pariwisata. Misalnya, dengan mendorong wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat yang lebih sedikit dikenal atau mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan membatasi jumlah pengunjung di lokasi-lokasi yang sensitif secara ekologis. Ini penting untuk memastikan bahwa keindahan alam dan budaya Thailand tetap lestari untuk generasi mendatang.
(upd/wsw)