Jakarta –
Aisha Aurum, buah hati Denada dan Jerry Aurum masih menjalani kehidupan di Singapura. Sudah empat tahun berlalu sejak kemoterapi terakhir yang dijalani, Aisha tumbuh menjadi remaja 12 tahun.
Denada tak berhenti bersyukur melihat pertumbuhan dan perkembangan putrinya saat ini. Aisha didiagnosis mengidap leukemia pada 2018 dan akhirnya Denada memutuskan untuk membawa putrinya berobat ke Singapura.
“Alhamdulillah makasih buat doa semuanya. Aisha berarti sekarang sudah 4 tahun setelah kemo terakhirnya dia ya. Kalau dari bahasanya dia ada di dalam remisi, jadi masih kontrol rutin juga, masih kita jagain juga. Akunya juga masih banyak parnonya juga. Wajar ya,” cerita Denada di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Rabu (6/11/2024).
“Tapi, pelan-pelan kita sama-sama belajar saat ini untuk kembali membiasakan diri dengan kehidupan di mana dia sudah mulai sekolah, sudah mulai berteman, bersosialisasi,” sambungnya.
Denada senang ketika putrinya tak hanya bolak-balik ke klinik atau rumah sakit. Pelantun Pitik Gemoy itu mengingat saat itu putrinya hanya berteman dengan perawat, dokter, dan sesama pasien.
“Sekarang dia sudah punya teman-teman di sekolah yang dia bilang, ‘She is my bestie’. Sudah bisa bilang, ‘Ibu I think, I have a crush’,” ungkap Denada tertawa gemas menceritakan kondisi putrinya.
Aisha saat ini juga sudah menunjukkan perubahan fisik. Denada mengatakan nomor sepatu putrinya kini sudah 41 dan rambutnya yang kembali tumbuh.
“Sudah bisa pakai yang lumayan ganti-gantian, tingginya masyaallah. Banyak hal-hal… yang pernah dan tahu anaknya menjalani kemo sekian lama ada hal-hal yang kita rasakan sebagai keajaiban melihatnya tumbuh besar dan bertumbuh setelah dia menjalani treatment seberat itu, selama itu,” tutur Denada.
“Jadi sudah mulai ada di fase itu. Setiap detikku aku bersyukur pada Allah dan aku mendoakan pada semua para orang tua yang sedang dampingi anak berjuang, semoga segala treatment yang dijalankan berhasil dengan baik, dan semoga anak-anak Indonesia yang berjuang sembuh segera diberikan kesembuhan,” lanjutnya penuh syukur.
Meski begitu, Denada mengatakan putrinya mengidap eksim atau kondisi peradangan pada kulit yang menimbulkan gatal dan bercak merah. Oleh karena itu, Denada sangat menjaga kulit Aisha yang sensitif.
“Dokternya bilang karena respons imun tubuhnya dia ditekan selama dua tahun dengan kemo. Saat kemonya berhenti imun tubuhnya seperti beraksi,” jelas Denada.
Selain kulit, kemoterapi juga berimbas pada kekuatan kaki Aisha. Sehingga Aisha masih harus pelan-pelan menjalani kegiatan sehari-harinya.
“Semua harus kita jaga banget yang sensitif. Yang lain adalah kekuatan kakinya dia kena pengaruh juga. Banyak anak-anak yang jalani kemo sekian lama kakinya lebih lemah, gampang jatuh, gampang kesandung, gampang capek,” ceritanya.
Namun, melihat putrinya kini, Denada merasa masih banyak hal yang bisa disyukuri. Dia yakin hal-hal seperti itu bisa dilewati dan dijalani oleh Aisha.
(pus/wes)