Jakarta –
Google menggelontorkan dana sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 4 triliun untuk mengakuisisi sebagian tim HTC yang menggarap Vive dan extended reality (XR).
Dalam akuisisi itu, sebuah lisensi properti intelektual non eksklusif XR milik HTC berpindah tangan ke Google, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Selasa (28/1/2025).
Menurut HTC, akuisisi ini akan menggenjot pertumbuhan ekosistem XR yang masih sangat baru ini. Mereka pun meyakini ke depannya akan mencari kesempatan untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Google.
Sementara itu bagi Google, akuisisi ini diharapkan bisa membantu memperkuat komitmen mereka terhadap platform Android XR, dan mengakselerasinya ke tahap ekosistem headset dan kacamata, yang diharapkan bisa menggenjot industri XR.
“Dan bagi HTC, hal ini akan membuat portfolio produknya menjadi lebih ramping dengan fokus pada platform, efisiensi operasional, dan fleksibilitas finansial,” tulis HTC dalam keterangan yang mereka posting di situs resminya.
Akuisisinya diharapkan akan diselesaikan pada akhir Maret mendatang.
Seperti diketahui, Google pertama mengumumkan Android XR pada Desember lalu, yaitu sebuah OS khusus untuk headset VR dan XR. Kemudian langkah Google itu diikuti oleh Samsung yang baru mengumumkan Project Moohan.
Project Moohan ini adalah headset extended reality (XR) pertama dari Samsung hasil kolaborasi dengan Google dan Qualcomm.
Project Moohan menjalankan sistem operasi Android XR yang sudah dipamerkan Google akhir tahun lalu. Karena berbasis Android, aplikasi mobile dan tablet dari Google Play akan bisa digunakan di perangkat ini.
Di bagian dalamnya terdapat layar, yang kemungkinan terdiri dari dua panel OLED dengan resolusi dan refresh rate tinggi, untuk menampilkan konten dan aplikasi di depan mata.
Perangkat tersebut dilengkapi sejumlah kamera untuk merekam gerakan mata dan tangan serta lingkungan sekitar, sehingga pengguna bisa merasakan kombinasi dunia virtual dan dunia nyata yang imersif.
(asj/fay)