Jakarta –
DeepSeek AI asal China yang menggegerkan, sampai mengusik pasar saham AS, kena serangan siber. Pengguna baru mengalami kesulitan untuk mencoba mendaftar. Dalam website resminya, DeepSeek memberikan pernyataan soal serangan siber skala besar pada platform tersebut.
“Karena adanya serangan jahat berskala besar pada layanan DeepSeek, pendaftaran mungkin akan terganggu. Harap tunggu dan coba lagi. Pengguna terdaftar dapat masuk seperti biasa. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda,” begitu bunyi pernyataan DeepSeek.
DeepSeek AI asal China yang mengusik pasar saham AS kena serangan siber. Pengguna baru mengalami kesulitan untuk mencoba mendaftar. Foto: Hackread
|
Mengomentari insiden tersebut, Jake Moore Global Cyber Security Advisor di ESET menyoroti risiko yang terkait dengan peningkatan pesat DeepSeek.
“DeepSeek tentu saja menjadi pusat perhatian dalam beberapa hari terakhir, yang dapat menjadi sebagai sarang besar bagi para penjahat dunia maya. Hal ini biasa terjadi pada platform baru mana pun yang secara kontroversial mendominasi media karena berbagai alasan dan dapat menarik banyak kelompok pelaku ancaman yang mencari potensi kerentanan untuk dieksploitasi,” katanya.
“Terlepas dari siapa yang berada di balik DeepSeek dan nilai-nilainya, serangan semacam itu bertindak sebagai pengingat untuk memperkuat pertahanan yang ada dan mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga; terutama saat perhatian tumbuh dengan cepat,” kata Jake kepada Hackread.com.
Serangan berskala besar pada DeepSeek berdampak pada pendaftaran pengguna baru, sehingga calon pengguna tidak dapat bergabung dengan platform tersebut. Namun, pengguna saat ini masih dapat masuk dan menggunakan layanan tanpa gangguan. Meskipun terjadi gangguan, DeepSeek tetap optimis, berterima kasih kepada pengguna atas kesabaran dan dukungan mereka saat mereka berupaya menyelesaikan situasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, baru saja meluncurkan model R1, model bahasa besar atau large language model (LLM) baru. Model AI ini mampu melakukan ‘penalaran’ mirip dengan model terbaik dari OpenAI saat ini, yaitu o1. Model semacam itu hanya perlu beberapa detik atau menit untuk menjawab pertanyaan sulit dan memecahkan masalah kompleks.
Tak cuma itu, DeepSeek-R1 juga memperoleh skor sama tinggi atau lebih tinggi dari o1 dari berbagai pihak ketiga, yang menggelar tes untuk mengukur kinerja AI dalam menjawab pertanyaan tentang berbagai subjek.
Hal paling mengesankan, DeepSeek memiliki situs web dan aplikasi gratis dengan antarmuka chatbot R1 yang sangat mirip dengan ChatGPT OpenAI. Semua keunggulan itu dan biaya pengembangannya yang murah, membuat raksasa teknologi AS yang berpusat di Silicon Valley kaget dan panik.
Kehadiran DeepSeek yang murah meriah dibandingkan Nvidia pun membuat saham perusahaan teknologi tersebut anjlok. Bahkan, Presiden AS Donald Trump menyebut kehadiran DeepSeek sebagai sebuah peringatan.
(ask/ask)